kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini Penyebab Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Turun Tipis di Semester I-2024


Kamis, 29 Agustus 2024 / 19:00 WIB
Ini Penyebab Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Turun Tipis di Semester I-2024
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo perusahaan asuransi jiwa di kantor pusat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI Jakarta, Rabu (11/10). AAJI menyampaikan bahwa pendapatan industri asuransi jiwa mengalami penurunan pada Semester I-2024.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan bahwa pendapatan industri asuransi jiwa mengalami penurunan pada Semester I-2024. 

Ketua Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menyebutkan, pendapatan industri asuransi jiwa pada Semester I-2024 sebesar Rp 105,25 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 1,9% jika dibandingkan dengan Semester I-2023, yang mencapai Rp 107,32 triliun.

Sementara pada tahun lalu, pendapatan industri asuransi jiwa meningkat 1,8% dari sebelumnya Rp 105,44 triliun pada Semester I-2022. 

Budi menjelaskan, penurunan tersebut dipengaruhi oleh merosotnya hasil investasi yang diperoleh oleh industri asuransi jiwa pada semester pertama ini. 

Baca Juga: Pendapatan Premi Semester I Capai Rp 88,49 Triliun, Bancassurance Paling Tinggi

“Industri asuransi jiwa memperoleh hasil investasi sebesar Rp 12,32 triliun. Angka tersebut menurun sebesar 26,4% jika dibandingkan dengan hasil Semester I-2023,” kata Budi dalam paparan kinerja industri asuransi jiwa,  di Kantor Pusat AAJI, Jakarta, Rabu (28/8). 

Selain itu, dia mengatakan bahwa penurunan tersebut juga dipengaruhi kondisi ekonomi, dan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang anjlok dari awal tahun.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengungkapkan bahwa penurunan hasil investasi tidak terlepas dari pengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi terutama saat arus investasi di pasar modal tertekan. 

Menurut dia, hal tersebut berdampak terhadap kinerja sektor pasar modal, di mana pergerakan IHSG yang turun hingga 6% lebih dari awal tahun.

Ogi mengatakan, asuransi jiwa sendiri memiliki penempatan yang cukup signifikan pada instrumen saham dan reksadana, yang mana masing-masing sebesar 26% dan 14% dari total investasi.

“Maka untuk mengantisipasi penurunan hasil investasi pada instrumen saham dan reksadana, perusahaan asuransi perlu meninjau kembali strategi investasinya dan melakukan shifting ke instrumen yang memberikan return lebih baik,” ujar Ogi beberapa waktu lalu. 

Ogi juga menuturkan bahwa perusahaan asuransi harus berpegang pada prinsip liability driven investment. Hal ini dilakukan guna memastikan kecukupan investasi dan ketepatan atau timing likuiditas yang diperlukan untuk membayar manfaat kepada pemegang polis di waktu yang akan datang.

Baca Juga: Per Juli 2024, Masih 10 Perusahaan Asuransi yang Ekuitasnya di Bawah Rp 250 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×