kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Perkembangan Transformasi Kantor Cabang Perbankan Menjadi Smart Branch


Minggu, 18 September 2022 / 17:20 WIB
Ini Perkembangan Transformasi Kantor Cabang Perbankan Menjadi Smart Branch


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Transaksi digital di perbankan semakin tumbuh pesat yang dipercepat oleh pandemi Covid-19. Meskipun jumlah transaksi sudah didominasi oleh channel digital, namun bank melihat bahwa peranan jaringan kantor masih penting. Karena secara nilai, transaksi lewat kantor masih menyumbang porsi yang cukup banyak. 

Oleh karena itu, bank-bank besar secara bertahap telah mulai mengubah konsep sejumlah kantor cabangnya menjadi kantor cabang pintar atau smart branch yang sebagian besar yang dilengkapi inovasi yang memungkinkan sebagian proses transaksi dilakukan secara digital atau memungkinkan nasabah melakukan self service.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, telah mengubah 241 kantor konvensional menjadi smart digital branch yang diluncurkan pada Agustus 2022 lalu. Kantor konsep baru ini telah mengadopsi fitur-fitur layanan dengan dukungan teknologi digital yang memudahkan nasabah dalam bertransaksi.

Baca Juga: Ada 20 Penyelenggara Fintech Syariah yang Beroperasi di Indonesia

Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri, mengatakan ada beberapa hal yang berubah dalam konsep kantor cabang pintar tersebut. Pertama, perubahan design menjadi lebih modern dan interaktif. 

Kedua, proses layanan menjadi paperless karena semua proses, mulai dari reservasi hingga transaksi, bisa dilakukan lewat aplikasi Livin dan Kopra. 

Ketiga, kantor dilengkapi dengan peralatan self-service machine, seperti ATM Setor Tarik dan Customer Service Machine (CSM), serta Video Conference Box yang dapat memungkinkan nasabah berinteraksi secara daring dengan staf Bank Mandiri.

"Smart branch ini akan sekaligus mengurangi kebutuhan karyawan di cabang sehingga nantinya sebagian karyawan yang tidak ada pekerjaan lagi di cabang dapat kami conversi ke pekerjaan lain yang dibutuhakn Bank Mandiri," kata Sigit dalam paparan publik, Kamis (15/9). 

Smart Branch didesain untuk dapat mengakomodasi kebutuhan nasabah berdasarkan tingkat adopsi digital dengan menghadirkan proses layanan yang terintegrasi dengan digital channel dan self-service machine. Selain itu, nasabah yang memerlukan konsultasi produk dan layanan lainnya juga dapat langsung dibantu oleh General Banker (GB) yang bertugas.

Baca Juga: CIMB Niaga Aktif Dukung Edukasi dan Inklusi Keuangan Pelajar

Secara total Bank Mandiri memiliki 2.375 kantor cabang per Juni 2022.  Sebanyak 241 merupakan smart branch yang terdiri dari 18 digital box, 196 hybrid brabch, dan 27 upgrade branch

PT Bank Permata Tbk juga melakukan hal serupa. Direktur Teknologi dan Operasi Abdy Salimin, mengatakan, pihaknya berupaya mengoptimalkan kantor cabang yang dimiliki supaya produktivitasnya semakin tinggi. 

Sejalan dengan perkembangan transaksi digital di Indonesia, Bank Permaya melakukan strategi baru dalam pengembangan kantor cabang yakni dengan mengubah konsep kantor eksisting sehingga lebih efisien dengan mengkombinasikan layanan offline dan channel digital. 

"Saat ini, kami sudah memiliki 20 kantor cabang yang sudah dire-format menjadi menjadi lebih digital. Ke depan, ini akan terus kami optimalkan lagi  sehingga kantor cabang kami lebih produktif dan efisien," kata Abdy. 

Pada 20 kantor cabang tersebut, nasabah bisa langsung melakukan registrasi hanya dengan melakukan scan QR. Lewat scan QR tersebut, petugas bank bisa langsung mengetahui profil nasabah sehingga bisa melayani kebutuhan nasabah dengan lebih baik. Abdy menambahkan, dengan dukungan PermataMobile X, semua transaksi di cabang bisa dilakukan dengan mobile pin sehingga serta cepat dan aman.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan di Sektor Komoditas Perkebunan Tumbuh Tinggi

Per Juni 2022, Bank Permata tercatat memiliki sebanyak 275 kantor cabang. Sementara total karyawan bank ini mencapai 8.000. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah lebih dulu melakukan transformasi sebagai kantor cabangnya menjadi smart branch.  Hingga Juni 2022, BCA memiliki 1.242 kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 1.001 kantor cabang atau lebih dari 80% di antaranya telah menerapkan inovasi perangkat dan aplikasi pendukung digital.  

Hera F Haryn, EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA mengatakan, BCA mencermati bahwa keberadaan kantor cabang, pelayanan oleh karyawan, dan digitalisasi harus berjalan dengan beriringan, dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan nasabah yang beragam.

Dia bilang, transformasi cabang BCA menjadi cabang digital telah dilakukan sejak 2018, di mana mesin dan aplikasi digital dapat digunakan oleh nasabah secara mandiri dan didukung dengan teknologi terkini, seperti biometrics untuk verifikasi nasabah. 

Baca Juga: Layanan Digital Kopra by Mandiri Permudah Transaksi Bisnis Rumah Sakit

"Aplikasi eBranch digunakan nasabah untuk reservasi kedatangan dan kemudahan pengisian slip sebelum ke cabang, mesin CS Digital untuk penggantian kartu dan registrasi fasilitas BCA, mesin eService untuk pencetakan buku dan pembukaan rekening, serta mesin STAR Teller untuk transaksi tarikan dan setoran tunai." lanjut Hera pada Kontan.co.id, Minggu (18/9).

Hera bilang, layanan operasional kantor cabang mampu dijalankan secara  better, faster, dan safer sejalan dengan inovasi yang sudah dilakukan itu. Transformasi cabang BCA terus akan berlanjut dan dikembangkan mengikuti kebutuhan nasabah yang semakin meningkat terkait dengan layanan perbankan. 

Meskipun frekuensi transaksi via channel digital terus meningkat seiring dengan pertumbuhan nasabah BCA, kata Hera, nilai transaksi di kantor cabang masih berkontribusi sekitar 36% dari total nilai transaksi BCA di kuartal II-2022.  

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan menghadirkan tipe branch yang baru dengan menyesuaikan karakter kebutuhan nasabah dan karakteristik lokasi outlet seiring dengan perkembangan transaksi nasabah yang mulai switching ke digital. 

Per Agustus 2022, jumlah outlet BNI sebanyak 1.823 outlet yang tersebar di seluruh Wilayah di Indonesia. Selain itu, BNI juga memiliki 8 Kantor Cabang Luar Negeri yaitu di Seoul, Tokyo, Hongkong, Singapore, Amsterdam, London, New York dan Osaka.

Ronny Venir, Direktur Layanan dan Jaringan BNI, mengatakan porsi transaksi di cabang BNI rata-rata mencapai 33,7 juta transaksi atau 2,24% dari total jumlah transaksi nasabah selama tahun 2022. Ia bilang, kontribusi transaksi di cabang dari tahun ke tahun mengalami penurunan seiring persegeseran transaksi menggunakan layanan e-channel BNI.

Hal itulah yang mendorong BNI mulai menghadirkan tipe branch yang baru sembari terus mendorong nasabah untuk beralih bertransaksi secara digital. "Tren ke depan tentunya transaksi di cabang akan terus menurun dan mulai digantikan dengan layanan-layanan mesin self-service (DigiCS, ATM-CRM), BNI Mobile Banking dan BNI Direct." pungkas Ronny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×