kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini pertimbangan bank BUMN membentuk Aset Management Unit


Kamis, 25 Januari 2018 / 13:29 WIB
Ini pertimbangan bank BUMN membentuk Aset Management Unit


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BUMN mempunyai beberapa pertimbangan membentuk asset management unit (AMU). AMU ini nantinya bertujuan untuk mengelola kredit bermasalah bank terpisah dari aset bersih yang dimiliki.

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, pada prinsipnya jika ada kredit bermasalah bank memiliki beberapa pilihan salah satunya restrukturisasi.

"Jika ada unit khusus maka aset bermasalah akan dipindahkan dan aset bank akan bersih," kata Haru ketika ditemui di kompleks BEI, Kamis (25/1).

Dengan dipindahkannya aset bermasalah untuk dikelola dalam suatu unit terpisah dari bank, maka diharapkan kinerja akan lebih bagus. Ini karena nantinya aset produktif bank bisa lebih optimal untuk pengembangan bisnis.

Sebelumnya Kementerian BUMN ingin PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ada di bawah holding keuangan Danareksa. Nantinya BPUI ini rencananya akan menggabungkan aset manajemen unit masing-masing bank BUMN.

Ogi Prastomiyono, Direktur Bank Mandiri bilang, pembicaraan mengenai penggabungan aset manajemen unit (AMU) bank BUMN dalam satu entitas BPUI kini masih dibahas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×