Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah menetapkan harga pelaksanaan rights issuenya sebesar Rp 3.400 per saham. Dengan menerbitkan 28,21 miliar saham, bank pelat merah ini berpotensi meraup dana dan hasil inbreng saham Rp 95,92 triliun.
Dana segar yang bisa diraup dari publik melalui rights issue ini mencapai Rp 41,1 triliun. Sementara pemerintah akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (Inbreng) seluruh saham Seri B milik Pemerintah dalam Pegadaian dan PNM senilai Rp 54,7 triliun.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu R.K mengatakan, penetapan harga rights issue ini sudah mempertimbangkan banyak faktor.
"Itu termasuk kondisi makro ekonomi dan industri yang terakhir, kinerja perseoran, fluktuasi harga perseroan dan masukan dari para pemegang saham," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (1/9).
Baca Juga: Setelah rights issue, Bank BRI (BBRI) janjikan rasio payout dividen 50%
Dia menekankan aksi korporasi ini diharapkan mampu mendukung Perseroan dalam melakukan pengelolaan modal yang prudent untuk memitigasi risiko yang tidak terprediksi dalam lingkungan yang menantang.
Selain itu, lanjutnya, dananya juga akan dipakai untuk membiayai pertumbuhan bisnis di masa depan, sehingga mampu memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham.
Dana hasil dari aksi korporasi itu di antaranya akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan Holding BUMN UMi.
Selanjutnya: Simak Kurs Jual Beli Rupiah-Dolar AS di BRI Per 1 September
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News