kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%

Ini Perusahaan yang Minat Pasarkan Asuransi Kredit Usai Penuhi Ekuitas Rp 250 Miliar


Selasa, 21 Januari 2025 / 19:18 WIB
Ini Perusahaan yang Minat Pasarkan Asuransi Kredit Usai Penuhi Ekuitas Rp 250 Miliar
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan asuransi yang telah memenuhi ekuitas atau modal sebesar Rp 250 miliar, tertarik memasarkan produk asuransi kredit.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi yang telah memenuhi ekuitas atau modal sebesar Rp 250 miliar, tertarik memasarkan produk asuransi kredit.

Adapun syarat ekuitas tersebut diatur dalam pasal 4, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20/POJK.05/2023 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Kredit atau Pembiayaan Syariah, serta Produk Suretyship atau Suretyship Syariah.

Dalam pasal 4 POJK 20/2023 itu, mengatur bagi perusahaan asuransi umum yang memasarkan produk asuransi kredit harus memiliki rasio likuiditas paling rendah 150%. Tak hanya itu, ekuitas yang dimiliki harus paling sedikit Rp 250 miliar atau 150% dari ketentuan ekuitas minimum yang berlaku (dipakai mana yang lebih tinggi) sampai dengan 31 Desember 2028.

Selanjutnya, ekuitas tersebut melonjak jadi minimal Rp 1 triliun setelah 31 Desember 2028. Ketentuan-ketentuan tersebut akan efektif berlaku mulai 13 Desember 2024.

Chief Technical Officer PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI), Eko Sulistyo menyebutkan hingga Desember 2024, ekuitas perusahaan telah mencapai Rp 500 miliar. Artinya, sudah memenuhi syarat ekuitas sebesar Rp 250 miliar.

Baca Juga: Sikapi Putusan MK, AAUI akan Lakukan Penyesuaian Perjanjian Polis Asuransi

Eko menilai, kebijakan ini berdampak positif bagi ASEI karena persaingan di industri menjadi lebih selektif dengan hanya melibatkan perusahaan yang memiliki kapasitas finansial yang kuat, sehingga mampu beroperasi dan memasarkan produk asuransi kredit.

"Dengan begitu, ASEI tertarik memasarkan asuransi kredit, seiring dengan ekuitas perusahaan yang telah tercapai," kata Eko kepada Kontan, Selasa (21/1).

Eko menerangkan, alasan lain pihaknya tertarik untuk memasarkan asuransi kredit yakni karena dengan adanya aturan POJK 20/2023 tersebut membuat posisi yang seimbang antara perbankan dan asuransi karena terkait dengan beberapa mekanisme risk sharing dan ketentuannya lainnya.

"Namun tetap diperlukan upaya sosialisasi kepada pihak perbankan terkait dengan penyesuaian aturan tersebut agar dapat lebih dipahami lebih baik," imbuhnya.

Tak hanya itu, ASEI melihat dengan POJK tersebut juga terdapat peluang pertumbuhan, terutama pada perbankan dengan segmen tertentu yang masih memiliki risiko Non Performing Loan (NPL) yang masih terukur,  dan perbankan yang terus melakukan upaya perbaikan-perbaikan dalam pengelolaan kreditnya.

"Dengan pengalaman dan kapasitas yang dimiliki, perusahaan juga dapat mengambil peran strategis dalam mendukung perbankan dan sektor riil dengan menawarkan produk asuransi kredit yang terukur berbasis risiko," imbuh Eko.

Selain itu, dia mengatakan, ASEI akan fokus pada mitigasi risiko dan pengelolaan portofolio yang lebih ketat untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor asuransi kredit. Serta akan masuk untuk menawarkan produk asuransi keuangan lainnya, seperti asuransi perdagangan atau asuransi ekspor yang masih memiliki peluang untuk bertumbuh ke depannya.

Selaras dengan hal ini, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) juga telah memenuhi syarat ekuitas sebesar Rp 250 miliar tersebut. Ekuitasnya sudah mencapai Rp 314 triliun hingga Desember 2024.

Seiring dengan hal ini, ke depannya Tokio Marine Indonesia pun tertarik untuk memasarkan produk asuransi kredit.

Presiden Direktur PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, Sancoyo Setiabudi juga mengatakan perusahaan telah melakukan berbagai langkah, termasuk melaporkan ulang pendaftaran produk asuransi kredit yang sebelumnya dimiliki agar sesuai dengan ketentuan yang baru. Termasuk pembatasan pertanggungan risiko kredit sebesar 25% oleh perbankan itu sendiri. 

"Jadi kami telah melaporkan ulang pendaftaran produk asuransi kredit yang telah dimiliki sebelumnya untuk disesuaikan dengan ketentuan baru, termasuk pembatasan pertanggungan risiko tersebut. Penyesuaian ini dilakukan guna memastikan seluruh produk yang ditawarkan sudah sesuai dengan regulasi dan tetap memberikan perlindungan yang optimal bagi nasabah,” ungkapnya kepada Kontan, Senin (21/1).

Baca Juga: ASEI Beberkan Tantangan dalam Menerapkan POJK 20/2023 pada Asuransi Kredit

Di sisi lain, Sancoyo bilang, Tokio Marine Indonesia memandang kebijakan ini sebagai langkah positif untuk menciptakan ekosistem kredit yang lebih sehat dan seimbang. Dengan pembagian tanggung jawab antara perbankan dan perusahaan asuransi, risiko dapat dikelola secara lebih efektif. 

Dengan begitu, ia berharap kebijakan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan produk asuransi kredit yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar ke depannya. 

Sancoyo optimistis prospek asuransi kredit masih tetap tumbuh dan menjanjikan ke depannya, seiring pertumbuhan ekonomi dan peningkatan akses ke pembiayaan. Terlebih, Tokio Marine Indonesia juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menyediakan solusi asuransi kredit yang memberikan nilai tambah bagi perbankan dan nasabah. 

“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang erat antara seluruh pihak, maka asuransi kredit dapat terus bertumbuh dan berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi nasional Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya: Komdigi Apresiasi Masukan Masyarakat, Pejabat akan Dievaluasi Berkala

Menarik Dibaca: Meningkatkan Kebahagiaan Suami dengan Tindakan Kecil, Ini Tips dari Moncer Coffee

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×