kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini produk dan fitur baru yang disiapkan BNI sampai akhir tahun


Rabu, 13 November 2019 / 20:18 WIB
Ini produk dan fitur baru yang disiapkan BNI sampai akhir tahun
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (8/4). Lembaga Penjamin Simpanan menyatakan jumlah rekening tabungan pada periode Februari 2019 bertambah sekitar 1 juta rekening dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya (mont to mont) tapi nilai si


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masih terus melakukan pengembangan produk dan fitur baru. Meskipun begitu, bank pelat merah ini memperkirakan hanya akan menyerap 85% anggaran belanja modal (capex) IT yang disiapkan tahun ini.

Seperti diketahui, BNI menyiapkan belanja modal IT sekitar Rp 1 triliun tahun ini. Itu akan dipakai untuk pengembangan produk dan fitur baru, perluasan layanan serta untuk penguatan dan pemeliharaan sistem.

Baca Juga: Siap implementasi Qanun LKS, BNI Syariah dan BNI bentuk tim khusus

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi mengatakan, ada beberapa produk dan fitur baru yang sedang disiapkan perseroan sampai akhir tahun. Pertama, pengembangan digital open account dengan pola face recognition.

Kedua, penerapan teknologi Blockchain. "Ketiga, implementasi QRIS dengan untuk customer presented mode," katanya pada Kontan.co.id, Rabu (13/11).

Baca Juga: BNI fasilitasi pembayaran hak tanggungan online

Sementara hingga saat ini, serapan capex IT digunakan oleh BNI untuk pengembangan beberapa layanan seperti pengembangan API (Application Programming Interface) management untuk solusi open banking dan inisiasi pengembangan layanan/solusi digital banking seperti new mobile banking, pembukaan rekening digital melalui video banking.

Selain itu juga dipakai untuk penyegaran infrastruktur baik untuk sistem maupun network guna mendukung peningkatan transaksi. Lalu untuk penguatan kapabilitas Cyber Security.

Dadang bilang, porsi serapan capex untuk pengembangan produk dan fitur baru serta penguatan dan pemeliharaan sistem lebih besar jika dibandingkan untuk perluasan layanan.

Baca Juga: BNI mengantongi fasilitas pinjaman US$ 750 juta

Hanya saja dia tidak merinci total serapan capex IT hingga saat ini. Namun, dalam materi persentasi BNI tertulis biaya IT hingga kuartal III 2019 mencapai Rp 875 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×