kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,65   -5,64   -0.62%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini progres implementasi kartu ATM chip Bank Mandiri, BNI, BCA dan BTN


Jumat, 10 Juli 2020 / 19:35 WIB
Ini progres implementasi kartu ATM chip Bank Mandiri, BNI, BCA dan BTN
ILUSTRASI. Petugas kasir membantu konsumen yang melakukan pembayaran dengan kartu debit di sebuah kedai kopi di Jakarta, Senin (13/1). Sejumlah bank telah berhasil mengimplementasi teknologi chip dalam kartu debit paling sedikit 50% pada tahun 2019 dan akan berupaya


Reporter: Belladina Biananda | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses konversi kartu debit atau ATM perbankan menjadi kartu berbasis chip mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus tersebut telah membuat aktivitas nasabah untuk datang ke kantor cabang jadi terganggu.

Bank Mandiri misalnya, baru mengimplementasikan kartu berchip sebesar 9,17 juta atau 62% dari jumlah kartu debit yang dipersyaratkan untuk chip yang sebesar 14,9 juta kartu. Artinya, perseroan masih harus mengejar minimal 18% lagi hingga akhir tahun untuk memenuhi batasan minimal implementasi sesuai aturan Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Lewat BukaRumah, nasabah bisa dapat KPR dengan DP mulai dari 5% hingga cashback

Sesuai aturan BI, seluruh kartu debit perbankan yang beredar sudah harus menggunakan chip pada akhir 2021. Sampai akhir tahun ini, bank dipersyaratkan sudah harus memenuhi minimal 80%.

"Pandemi ini berdampak cukup besar terhadap proses implementasi chip ini. Adanya arahan pemerintah terkait PSBB membuat masyarakat mengurangi aktivitas untuk datang ke cabang," kata Senior Vice President Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang pada Kontan.co.id, Jumat (10/7).

Meski demikian, Bank Mandiri tetap mengejar agar implementasi kartu debit chip minimal mencapai 80% sampai akhir tahun. Perseroan telah menyiapkan strategi-strategi untuk mencapai target tersebut. Dari jumlah kartu debit yang sudah berchip itu, 4,7 juta sudah menggunakan logo GPN.

Bank BNI juga menghadapi hal yang sama. Hingga Mei 2020, total kartu debit BNI mencapai 29,5 juta kartu atau meningkat 7% secara year on year (YoY). dari jumlah itu, sebanyak 12 juta merupakan kartu yang dipersyaratkan menggunakan chip. Sementara yang sudah menggunakan chip mencapai 8,1 juta atau 67,5%.

Baca Juga: Penempatan dana LPS ke bank yang terancam gagal tidaklah gratis

General Manager Divisi Produk Manajemen BNI Donny Bima mengatakan, kondisi pandemi itu membuat proses migrasi kartu itu jadi relatif melambat. Namun, bank ini menargetkan ada kenaikan pertumbuhan kartu debit chip 4% per bulan sehingga pada akhir tahun perseroan masih bisa mengejar implementasi minimal 80%.

Sementara kartu debit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang sudah menggunakan chip baru mencapai 57% dari total kartu hingga Mei 2020. Oleh karena itu, bank swasta terbesar di Tanah Air ini masih harus bekerja keras untuk bisa memenuhi implementasi 80% sampai ujung tahun.

Hingga Mei 2020, jumlah kartu debit BCA mencapai sekitar 22,3 juta atau tumbuh 6,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY). Dari jumlah itu, sudah 57% berbasis chip dan jumlah kartu berchip itu sudah 30% berlogo GPN.

Raymon Yonarto, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan, kebijakan PSBB membuat beberapa cabang BCA sempat ditutup sementara sehingga membatasi nasabah datang menukar kartu walaupun Customer Service Digital di kantor cabang lebih dari 870 buah siap melayani penukaran kartu debit secara mandiri.

Baca Juga: Mitigasi risiko adanya bank gagal karena corona, LPS bakal bikin bank

BCA tetap akan berupaya mengejar target implementasi 80% tahun ini. Untuk mencapai itu, perseroan akan mengintensifkan edukasi, mempermudah, memperluas akses untuk penukarannya, serta memberikan promosi untuk mendorong konversi.

Adapun implementasi kartu debit chip di Bank BTN sudah mencapai 4,66 juta kartu atau 93,14% dari total jumlah kartu debit perseroan sebanyak 6,77 juta hingga Juni 2020. Jumlah yang sudah menggunakan logo GPN mencapai 1,28 juta dari kartu chip.

Jasmin, Direktur Distribusi dan Retail Funding BTN mengatakan, pandemi Covid-19 cukup berpengaruh menekan bisnis bank BTN, termasuk realisasi penerbitan kartu. Namun, dari sisi migrasi kartu debit atau kartu ATM dengan berbasis chip, perseroan sudah mampu memenuhi batasan minimum ketentuan BI.

Jasmin menambahkan proses percepatan migrasi kartu menjadi berbasis chip terus dilakukan BTN dengan berbagai cara. Perseroan secara rutin dan terjadwal menyampaikan penginformasian kepada nasabah untuk melakukan pergantian kartu melalui blast email maupun SMS.

Baca Juga: Bukalapak dan Bank Mandiri luncurkan BukaRumah

Kemudian, melakukan proses piloting terstruktur per wilayah proses percepatan migrasi kartu menjadi berbasis chip dimana tahun ini ini telah dilaksanakan proses percepatan di beberapa kantor wilayah BTN dengan total 144.000 nasabah. Akhir tahun ini, BTN berencana melanjutkan proses piloting percepatan migrasi kartu debit menjadi berbasis chip di seluruh kantor cabang perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×