Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Tren nilai tukar rupiah saat ini masih terus melemah terhadap dollar AS. Chief Executive Officer MNC Group Hary Tanoesoedibjo punya pendapat soal cara mendongkrak nilai rupiah. Apakah itu?
"Naikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Ini memang agak terlambat, tapi masih bisa," ujar Hary selepas acara ulang tahun MNC Business Channel di MNC Tower Jakarta, Rabu (28/8) malam.
Dia berpendapat kenaikan suku bunga acuan akan berdampak menurunkan impor yang menjadi biang defisit neraca perdagangan, apalagi ekspor juga masih melemah.
Hary menambahkan kenaikan suku bunga acuan juga bakal mengerem kredit yang dikucurkan perbankan. Dia melihat selama ini perbankan masih asyik berkutat menyalurkan kredit konsumtif.
"Seharusnya, bank mengatur kreditnya, salurkan ke sektor produktif, bukan konsumtif. Sektor produktif ini seperti ke dunia usaha," ujar dia.
Bila kredit perbankan tersalur ke sektor produktif, lanjut Hary, lapangan kerja juga akan terbuka dengan sendirinya. Otomatis, pendapatan masyarakat juga meningkat, demikian pula pertumbuhan ekonomi domestik. "BI rate idealnya naik hingga 7-7%,5%," sebut Hary.
Saat ini, BI rate dipatok pada level 6,5%, setelah naik pada Juni dan Juli 2013. Kamis (29/8), dijadwalkan berlangsung rapat dewan gubernur (RDG) tambahan BI untuk mengantisipasi gejolak ekonomi di pasar. (Didik Purwanto/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News