kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini saran Perbanas atasi perang bunga deposito


Selasa, 23 September 2014 / 17:22 WIB
Ini saran Perbanas atasi perang bunga deposito
ILUSTRASI. Update Harga Motor Honda Sonic 150R Terbaru, Kini Tembus Rp 25 Jutaan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/05/08/2015


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) meminta perbankan untuk lebih memanfaatkan pasar uang antarbank (PUAB). Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono bilang, peningkatan aktivitas pada pasar uang antarbank ini diharapkan bisa mengurangi 'perang' suku bunga deposito pada perbankan demi mendapatkan likuiditas yang berasal dari dana pihak ketiga (DPK).

Sigit menjelaskan, realita yang terjadi saat ini adalah bahwa perbankan tengah menghadapi pengetatan likuiditas. Karena itu, tidak heran jika industri perbankan mulai berlomba-lomba menaikkan tingkat suku bunga simpanan utamanya deposito, untuk menarik dana dari para deposan besar.

"Yang harus diperbaiki adalah mekanisme pinjaman antarbank, adalah kalau dana berhenti di kategori BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) 3 dan 4, tapi tidak mengalir ke bank lain. Itu sama saja (pengetatan likuiditas). Jadi bank-bank yang kelebihan likuiditas bisa berikan pinjaman ke bank-bank yang memerlukan likuiditas," kata Sigit, Selasa (23/9).

Catatan saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memanggil bank-bank yang termasuk ke dalam kategori BUKU 3 dan 4 untuk diminta menurunkan tingkat suku bunga deposito. Bank dengan modal jumbo itu dinilai paling berkepentingan dalam mencari dana-dana dari para deposan besar atau dana-dana institusi. OJK menilai tingkat bunga deposito yang ditawarkan kelewat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×