kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini sektor-sektor usaha yang mencatatkan kenaikan permintaan kredit


Kamis, 20 Mei 2021 / 14:17 WIB
Ini sektor-sektor usaha yang mencatatkan kenaikan permintaan kredit
ILUSTRASI. Permintaan kredit di perbankan sudah membaik seiring dengan tren pemulihan ekonomi.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kredit di perbankan sudah membaik seiring dengan tren pemulihan ekonomi setelah menurunnya jumlah kasus Covid-19 harian serta perkembangan proses vaksinasi. Sejumlah sektor sudah mencatatkan pertumbuhan permintaan pembiayaan secara positif.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, permintaan kreditnya terus naik hingga Mei 2021. Permintaan tidak hanya datang dari sektor-sektor yang tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19. Kredit dari beberapa sektor yang terkontraksi tahun lalu juga sudah mulai tercatat positif.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengungkapkan, perkembangan kredit perseroan di segmen korporasi sudah mengalami pertumbuhan. Segmen ini akan menjadi mesin perseoan untuk mencapai pertumbuhan kredit tahun 2021.

Selain itu, kredit segmen hubungan kelembagaan terkait institusi dan pemerintahan, kredit usaha rakyat (KUR), kredit multiguna, serta kredit konsumer khususnya kredit payroll, pensiun dan kredit kepemilikan kendaraan bemotor juga mengalami peningkatan.

Baca Juga: Sederet sektor industri ini mengerek permintaan kredit di Bank Mandiri

"Jadi sudah ada  peningkatan level confidence dari masyarakat di segala segmen yang termunculkan dengan adanya aksi-aksi pembelanjaan baru yang didukung dengan pembiayaan dari sektor-sektor tersebut," kata Panji, Rabu (19/5).

Sementara dari sektor bisnisnya, permintaan kredit yang mencatatkan peningkatan di Bank Mandiri berasal dari food moving consumer goods (FMCG), sektor pertambahan untuk belanja alat berat dan beragam aktivitas lainnya, sektor perdagangan,  telekomunikasi, electricity,  serta sebagain lagi berasal dari infrastruktur dan properti.

Adapun sektor yang sebelumnya terkontraksi tetapi sudah saat ini sudah mencatatkan pertumbuhan permintaaan kredit berasal dari consumer goods dan kredit multiguna.

Menurut Panji, tren permintaan kredit di consumer goods sudah positif. Ini sejalan dengan perkembangan secara nasional dimana pertumbuhan negatif ekonomi Indonesia sudah semakin mengecil dari bulan ke bulan meskipun belum sampai titik nol dan positif.

"Namun, di level Bank Mandiri sudah positif karena kami bisa menggunakan resources maupun perangkat kami yang ada di  2.500 kantor cabang dan sekitar 4.000 unit mikro. Pasukan sales kami  sudah menemukan market niche  yang ternyata sudah tumbuh," jelas Panji.

Per kuartal I 2021, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit secara konsolidasi sebesar 9,1% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 984,8 triliun. Secara bank only, penyaluran kredit hingga kuartal pertama ini mencapai Rp 779 triliun. Penyaluran kredit itu ditopang oleh segmen wholesale yang tumbuh tipis 0,18% yoy menjadi Rp 513,9 triliun serta segmen UMKM yang tumbuh baik sebesar 3,22% yoy menjadi Rp92,1 triliun.

Baca Juga: Bank Mandiri yakin penyaluran kredit membaik pada kuartal II, ini sebabnya

Sedangkan PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) mencatat permintaan kredit sampai Mei ini masih lambat. Namun, beberapa sektor tetap ada yang sudah mengalami kenaikan permintaan. "Sektor tersebut diantaranya food, transportasi, energi, dan konsumer," Kata Sadhana Priadmadja, Direktur Kepatuhan BWS kepada KONTAN, Rabu (19/5).

Hingga akhir tahun, BWS optimistik prospek penyaluran kredit akan meningkat apabila tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19. Permintaan kredit ke depan diperkirakan akan banyak berasal dari  industri pengolahan terkait makana, IT, tekstil dan konsumer.Per kuartal I 2021, kredit BWS mencapai Rp 30,8 triliun. Ini tercatat meningkat 5,1% dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp  29,32 triliun.

Adapun Bank Panin hingga bulan Mei ini belum mencatatakan permintaan kredit yang berarti.  "Kami harapkan semester II bisa lebih baik," ujar Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo.

Selanjutnya: Bank Mandiri akan luncurkan layanan paylater pada kuartal IV 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×