Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali mengerek bunga penjaminan 25 basis poin (bps) menjadi 6,5%. Selain itu, suku bunga bank sentral, BI 7 Days Reserve Rate telah naik menjadi 5,5%.
Kenaikan bunga ini memberikan pengaruh pada profitabilitas bank syariah dan unit usaha syariah perbankan. Hal ini diamini oleh PT BCA Syariah, dimana net imbalan (NI) perbankan syariah dapat tergerus.
"Kenaikan ini akan berdampak pada kenaikan biaya dana. NI pasti akan terpengaruh secara bertahap. Kita memproyeksikan NI hingga akhir tahun berada di posisi 4,5% hingga 5,5%," ujar Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih kepada Kontan.co.id pada Jumat (14/9).
John bilang saat ini NI di BCA Syariah berada di posisi 4,5% hingga 5%. Guna mempertahankan profit dan menjaga NI hingga akhir tahun, BCA Syariah akan meningkatkan porsi dana murah atau CASA. Artinya manajemen akan mendorong porsi dana giro dan tabungan.
Selain itu, manajemen akan terus mendorong transaksi dana giro dan tabungan agar semakin banyak. Begitu juga akan mengingatkan pembukaan akses rekening baru maupun transaksi nasabah.
"Target kami pertumbuhan CASA hingga akhir tahun antara 15% sampai 20%. Hingga saat ini pertumbuha himpunan CASA sudah mencapai 15% hingga 16%," tambah John.
John mengaku selain optimalkan dana murah, BCA juga akan mengoptimalkankan fee based income. Meski hingga saat ini kontribusi fee based income terhadap pendapatan BCA Syariah masih kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News