Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan terus memacu bisnis bank. Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menyatakan hingga akhir tahun, BNI menargetkan laba bersih BNI bisa tumbuh sekitar 13%-15% year on year (yoy).
Guna mencapai target laba bersih tersebut BNI akan fokus pada penyaluran kredit berkualitas. Langkah konkretnya, BNI terus membidik debitur yang juga berkualitas. Kuncinya pada bunga kredit yang rendah.
Meski langkah ini diambil, BNI hingga akhir tahun masih akan menjaga margin bunga bersih atau net interest margin di posisi 5,3%-5,4%.
Selain itu, BNI juga akan menekan rasio kredit bermasalah serta mengendalikan berbagai pengeluaran operasional.
Hingga September 2018, pertumbuhan laba bersih BNI yang mencapai 12,6% yoy menjadi Rp 11,4 triliun.
"Pertumbuhan laba bersih ditopang oleh net interest income (NII) yang meningkat 10,6% yo ymenjadi Rp 26,01 triliun. Pertumbuhan NII tersebut merupakan hasil dari penyaluran kredit BNI yang tetap terkelola dengan prudent dan optimal," kata Anggoro, Kamis (18/10).
Pendukung pertumbuhan laba bersih BNI lainnya dari pendapatan non bunga yang tumbuh 6,0% youy menjadi Rp 7,61 triliun.
Pendapatannon bunga ini didorong oleh peningkatan kontribusi fee dari segmen business banking, antara lain fee dari trade finance yang tumbuh 16,3% yoy dan fee dari bank garansi yang tumbuh 28,4% yoy.
Penyokong utama pendapatan non bunga juga berasal dari pertumbuhan bisnis consumer & retail, antara lain fee pengelolaan rekening yang tumbuh 8,9% yoy, dan fee dari bisnis kartu yang tumbuh 6,9% yoy.
Hal ini mampu meningkatkan profitabilitas yang tercermin dari Return on Equity (ROE) yang tumbuh dari 15,9% menjadi 16,8% di kuartal III-2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
