kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sangat sensitif, kredit konsumsi diprediksi paling terdampak efek kenaikan suku bunga


Kamis, 18 Oktober 2018 / 19:41 WIB
Sangat sensitif, kredit konsumsi diprediksi paling terdampak efek kenaikan suku bunga
ILUSTRASI. CIMB Niaga Digital Lounge


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga kredit konsumsi diperkirakan akan naik ke depan seiring tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 day reverse repo rate). Hal ini karena kredit konsumer dikenal paling sensitif terhadap kenaikan suku bunga kredit. 

Beberapa bankir mengakui kenaikan bunga kredit konsumer ini akan mempengaruhi permintaan kredit terutama konsumer.

Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga mencatat sejak awal 2018 sampai September 2018, bunga kredit konsumer naik 175 basis poin (bps). Kenaikan bunga kredit konsumer ini terutama terjadi di kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Dengan kenaikan bunga kredit konsumer ini, menurut Lani mempengaruhi pertumbuhan kredit KPR. “Saat ini pertumbuhan kredit KPR memang melambat,” kata Lani, Kamis (18/10).

Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan memang biasanya kredit konsumer lebih sensitif terhadap kenaikan suku bunga. “Dari semua kredit konsumer, bunga kredit KPR naik tertinggi 70 bps dari awal tahun,” kata Jan, Kamis (18/10).

Menurut Jan, penyesuaian bunga kredit sudah dilakukan BCA sejak Agustus 2018. Meskipun demikian tidak semua bank sudah merasakan efek dari kenaikan bunga kredit konsumer.

Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati bilang sejauh ini, kredit konsumer masih tumbuh sebesar 15%. “Permintaan masih stabil,” kata Tambok Kamis (18/10).

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria bilang sejauh ini, tren suku bunga kredit KPR dan KKB masih turun. “Meskipun suku bunga kredit konsumer naik, namun saya perkirakan kenaikannya tidak terlalu besar,” kata Taswin Kamis (18/10).

Catatan saja, berdasarkan survei perbankan BI yang terbaru, suku bunga kredit konsumsi perbankan diperkirakan naik paling tinggi dibanding yang lain pada kuartal IV-2018.

Dalam survei ini, tercatat suku bunga kredit konsumsi di kuartal IV-2018 naik 8 bps menjadi 13,36%, lebih tinggi dari kredit investasi dan modal kerja.

Kenaikan kredit konsumsi ini terutama didorong oleh jenis kredit kendaraan bermotor yang naik 50 bps dan kredit multiguna yang naik 27 bps di kuartal IV-2018. Dengan kenaikan suku bunga kredit konsumer ini diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan kredit konsumer sampai akhir tahun dan tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×