kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ini strategi BTPN mengatasi likuiditas yang ketat


Kamis, 23 Oktober 2014 / 22:07 WIB
Ini strategi BTPN mengatasi likuiditas yang ketat
ILUSTRASI. Hotel 88 Bekasi milik PT Esta Multi Usaha Tbk


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Ketatnya likuiditas tampak dari rasio penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga alias loan to deposit ratio (LDR) sejumlah bank yang mengumumkan laporan keuangan Kuartal III-2014. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) misalnya, angka LDR mencapai 97,31%, melonjak dibandingkan kuartal III-2013 di angka 92,39%. "Angka non nasabah mencapai 11%," kata Arier Harris Tandjung, Direktur Keuangan BTPN, Kamis (23/10). 

Menurut dia, selain mengatasi likuiditas, dana non-nasabah juga untuk mengatasi terjadinya mismatch antara kredit dengan pendanaan. Maklum, kredit umumnya berjangka waktu atas tiga tahun, sementara dana pihak ketiga paling banter satu tahum. Jika memperhitungkan sumber pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral, rasio loan to finance ratio BTPN di angka 87%. "Bisa saja dana di luar pihak ketiga itu maksimal 17%-18%," kata Harris.

Sementara dari sisi kinerja, laba BTPN kuartal III-2014 anjlok 15% menjadi Rp 1,42 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp 1,67 triliun. Padahal dari sisi penyaluran kredit melonjak 13% menjadi Rp 51,1 triliun. "Turunnya laba akibat kenaikan suku bunga deposito," terang Harris. Di kuartal III-2014, beban bunga BTPN naik 42,2% dari Rp 2,77 triliun menjadi Rp 3,94 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×