kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,68   1,03   0.11%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Strategi Sejumlah Perbankan dalam Menjaring Nasabah Tajir


Kamis, 27 Juni 2024 / 20:04 WIB
Ini Strategi Sejumlah Perbankan dalam Menjaring Nasabah Tajir
ILUSTRASI. Peresmian Lounge: Dari kiri: Deputy Chief Marketing Officer Plaza Indonesia Zamri Mamat, Chief Executive Officer Plaza Indonesia Tan Boon Piin, President Director HSBC Indonesia Francois de Maricourt dan Wealth and Personal Banking Director HSBC Indonesia Lanny Hendra saat meresmikan HSBC Lounge di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (26/6/2024). HSBC Indonesia dan Plaza Indonesia mengumumkan kolaborasi strategis guna memperkaya layanan gaya hidup dalam hal berbelanja dan kuliner serta memperkuat posisi keduanya sebagai pemain penting dalam industri jasa layanan bagi segmen pasar affluent.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb), Yuddy Renaldi mengatakan, tabungan dari nasabah tier-1 yang di kelola melalui layanan prioritas tumbuh dengan pertumbuhan sekitar 10% YoY sampai dengan Mei2024, sedangkan dana individu secara umum di tabungan tumbuh 27,9% yoy.

"Segmen ini kami lihat memiliki prospek yang baik untuk terus bertumbuh sejalan dengan strategi kami dalam terus memberikan layanan terbaik untuk peningkatan dana murah," ujarnya.

Baca Juga: Nasabah Tajir Makin Banyak Simpan Dana di Perbankan, Pertanda Apa?

Secara total DPK per Mei 2024 di bank bjb juga terlihat tumbuh 15,5% yoy, dengan dana ritel yang pada umumnya menggunakan produk tabungan dengan pertumbuhan 27,9%.

"Kami tidak menargetkan pertumbuhan yang spesifik untuk DPK, namun bersifat mengimbangi dari penyaluran kredit yang dilakukan dengan menjaga LDR optimal di level 90%-92%," tambahnya.

Untuk mengakomodir kebutuhan investasi dari nasabah-nasabah dengan simpanan besar ini pihaknya terus memperkaya produk-produk investasi khususnya reksadana sehingga dapat menjadi alternatif investasi bagi para nasabah yang pihaknya kelola.

Sementara itu, Robby Mondong Wakil Direktur Utama KB Bank bilang, kalau saat ini, nilai aset kelolaan dari portfolio produk-produk wealth management KB Bank sendiri baru sekitar 8% total AUM (asset under management) nasabah prioritas, sehingga masih tersedia ruang yang luas untuk bertumbuh.

"Potensi pertumbuhan ini pula yang menjadikan bisnis ini menarik, dimana mendorong kami untuk dapat terus memahami kebutuhan dan dapat bertumbuh bersama nasabah-nasabah KB Bank," ucapnya.

Baca Juga: Bisnis Wealth Management Sejumlah Bank Syariah Menggeliat pada 2024

Dengan ruang pertumbuhan yang masih sangat besar, pihaknya meyakini kedepannya segmen ini dapat memberikan kontribusi pertumbuhan yang signifikan. Saat ini, kontribusi dari segmen wealth management terhadap pendapatan bank non bunga KB Bank kurang dari 1%.

Di sisi lain, Kontribusi nasabah-nasabah prioritas KB Bank terhadap pengumpulan DPK, saat ini sekitar Rp 8,5 triliun dari total DPK KB Bank. 

Saat ini KB Bank juga mengelola AUM dari 3.000 lebih nasabah prioritas sebesar Rp 9,2 triliun, jumlah ini meningkat sebesar Rp 72 miliar dibandingkan AUM pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami menargetkan pertumbuhan sebesar 40% untuk jumlah nasabah prioritas pada akhir tahun 2024 nanti, mencapai 4.500 nasabah dengan jumlah AUM sebesar Rp 11,7 triliun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×