kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini temuan Kemenkop UKM soal gagal bayar di KSP Indosurya dan Hanson Mitra Mandiri


Jumat, 15 Mei 2020 / 18:38 WIB
Ini temuan Kemenkop UKM soal gagal bayar di KSP Indosurya dan Hanson Mitra Mandiri
ILUSTRASI. Pengemudi motor melintas di depan kantor Indosurya Koperasi Simpan Pinjam BSD Tangerang, Selasa (28/4). Kemenkop UKM tengah menyelidiki kasus gagal bayar di KSP Indosurya dan Koperasi Hanson Mitra Mandiri./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/04/2020


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) tengah menyelidiki kasus gagal bayar di KSP Indosurya dan Koperasi Hanson Mitra Mandiri. Dari hasil penyelidikan tersebut ditemukan berbagai masalah dalam kegiatan operasional maupun pengelolaan dana koperasi.

Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Agus Santoso menyebut, dua koperasi tersebut beroperasi selayaknya perbankan dengan menjanjikan return tinggi serta menggunakan tenaga marketing.

Baca Juga: Lengkapi berkas tersangka Jiwasraya, Kejagung cecar 13 pejabat OJK

“Berdasarkan hasil pemeriksaan kami, Hanson dan Indosurya diduga melanggar tindak pidana perbankan. Fenomena koperasi seperti bank ini telah menyusahkan para anggota untuk menarik dana,” kata Agus kepada Kontan.co.id, Jumat (15/5).

Lebih anehnya lagi, para korban tidak memiliki kartu anggota koperasi serta tidak pernah mengikut Rapat Anggota Tahunan (RAT). Sementara itu, pengurus bukan berasal dari koperasi melainkan perusahaan grup. Hal ini dinilai menyalahi prinsip koperasi yang mengutamakan mufakat dari dan untuk anggota.

“Hanson dan Indosurya berbentuk perusahaan konglomerasi. Dari situ pengurus koperasi bersifat top down dari beberapa perusahaan grup,” tambahnya.

Sebagai perusahaan konglomerasi, ia menduga kedua koperasi tersebut menghimpun dana nasabah bernilai triliunan rupiah kemudian dialirkan ke grup. Bahkan patut juga diduga, aset koperasi sengaja digembosi atau tempat menaruh kredit macet dari perusahaan grup.

Baca Juga: Otto Hasibuan sebut aset PKPU rentan dipermainkan, ini kata pihak KSP Indosurya

Kejanggalan lainnya, terkait pertambahan kantor cabang yang begitu cepat dalam waktu beberapa tahun seperti Koperasi Indosurya. Hal ini dibarengi peningkatan volume aset yang bernilai hingga triliunan rupiah dengan singkat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×