Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada empat faktor penting yang akan mewarnai perkembangan dan pertumbuhan industri perbankan di masa depan.
Melalui penjelasan resmi dalam booklet perbankan 2014 yang diluncurkan OJK, kemarin (27/3), Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, memaparkan strategi dan bisnis model industri perbankan akan dipengaruhi empat faktor tersebut.
Pertama, seiring peningkatan jumlah penduduk usia produktif dan kelas menengah, konsumen perbankan menuntut layanan lebih cepat dan fleksibel dengan produk yang lebih variatif. Instrumen kredit juga semakin terhubung dengan instrumen pasar uang dan pasar modal. Sehingga OJK melihat kemungkinan mengintegrasikan produk perbankan dengan instrumen pasar uang dan pasar modal.
Kedua, perbankan akan meningkatkan penyaluran kredit investasi terutama sektor manufaktur, energi, dan infrastruktur, dalam rangka memperbarui dan merevitalisasi kapasitas perindustrian. Sehingga dapat menghasilkan produk-produk dengan nilai tambah tinggi. OJK akan melakukan evaluasis secara hati-hati dalam proses pemberian kredit.
Ketiga, perubahan lanskap industri perbankan yang menuntut reformasi yang khomprehensif, mencakup struktur permodalan, likuiditas, governance, dan sekuritisasi, guna menurunkan kemungkinan kegagalan institusi. Ditengah keterbatasan modal domestik dan pembatasan keterlibatan modal asing, peningkatan permodalan perbankan menjadi tidak mudah.
Keempat, walaupun integrasi di sektor perbankan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) baru terwujud di 2020, namun terintegrasinya pasar modal 2015 dapat memberikan tekanan pendanaan dan pembiayaan bank. Sebab nasabah memiliki alternatif lebih banyak dalam hal penempatan dana. Selain itu, dunia usaha tanah air lebih mudah masuk bursa luar negeri sehingga berpotensi mengurangi pangsa kredit domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News