Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Di tengah perlambatan pertumbuhan bank umum yang terjadi di sepanjang 2013 lalu, PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) mampu menjadi salah satu bank dengan pertumbuhan bisnis tertinggi.
Dalam laporan tahunan yang dipublikasikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/3), total aset Bank Nobu mencapai Rp 3,8 triliun di akhir tahun 2013. Angka itu tumbuh 218% dari pencapaian di tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 1,2 triliun. "Pertumbuhan asset ini seiring pertumbuhan pendanaan dan kredit, terutama dengan bertambahnya jaringan distribusi Bank Nobu," tutur Suhaimin Djohan, Direktur Utama Bank Nobu.
Suhaimin menerangkan, penyaluran Kredit Bank Nobu hingga akhir tahun 2013 mencapai Rp 1,24 triliun dari Rp 413,5 miliar di 2012, atau tumbuh hampir 200%. Menurut Suhaimin, pertumbuhan penyaluran kredit ini dibarengi dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang tetap terjaga pada level 0%.
Suhaimin menambahkan, penyaluran kredit yang dilakukan tetap difokuskan bagi Usaha Kecil dan Menengah yang menjadi misi utama Bank Nobu. "Serta dilengkapi segmen consumer dan medium & large commercial," terang Suhaimin.
Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak ketiga (DPK) yang berhasil dibukukan Bank Nobu hingga akhir tahun 2013 tercatat mencapai Rp 2,72 triliun meningkat 185% dibanding akhir tahun 2012 yang baru mencapai Rp 951,5 miliar.
Suhaimin merinci, porsi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA), yaitu tabungan dan giro, di akhir tahun 2013 adalah 56% yang merupakan komposisi optimum bagi perolehan Net Interest Margin (NIM).
Menurut Suhaimin, penghimpunan dana ini dilakukan melalui beragam produk dan pengembangan e-channel salah satunya melalui ATM Bank Nobu yang telah terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama dan ATM Prima. Tak hanya jaringan distribusi yang makin luas, bank ini juga mengklaim pengelolaan tresuri yang makin optimal.
"Maka, pendapatan bunga kami selama tahun 2013 meningkat 273%, sehingga bisa meningkatkan laba bersih sebesar Rp 14,6 miliar meningkat 423% dibandingkan tahun sebelumnya yang baru mencapai Rp 2,79 miliar," imbuh Suhaimin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News