Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk tak memperpanjang pemberian insentif Electric Vehicle (EV) utuh atau completely built-up (CBU) pada tahun depan berpotensi mengerek harga jual mobil listrik impor ke depannya. Adapun insentif hanya berlaku hingga Desember 2025.
Mengenai hal itu, PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) melihat momentum itu akan dimanfaatkan masyarakat untuk membeli kendaraan listrik dengan harga dan insentif yang masih berlaku saat ini. Alhasil, Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan pihaknya bisa mendorong pembiayaan kendaraan listrik di sisa tahun 2025.
"Dengan demikian, diharapkan permintaan kredit mobil listrik dapat meningkat dalam periode menjelang berakhirnya insentif," ujarnya kepada Kontan, Minggu (28/9/2025).
Meski insentif impor kendaraan listrik CBU tidak diperpanjang pada 2026, Harjanto mengatakan prospek pembiayaan kendaraan listrik masih cukup menjanjikan ke depannya. Meskipun harga kendaraan diperkirakan berpotensi naik tahun depan, dia bilang tren elektrifikasi kendaraan tetap kuat didukung regulasi lingkungan dan dorongan ekosistem keberlanjutan.
Baca Juga: Kemenperin Tagih BYD&Merek Lain Produksi Mobil Listrik di Indonesia, Minimal TKDN 40%
Berdasarkan data terakhir penyaluran pembiayaan kendaraan listrik, Clipan Finance berhasil membukukan pembiayaan kendaraan listrik lebih dari Rp 200 miliar hingga akhir Agustus 2025. Untuk mendorong kinerja pembiayaan kendaraan listrik, Harjanto menerangkan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi.
Salah satu strateginya, yaitu perusahaan berupaya untuk mengoptimalkan jaringan pemasaran di seluruh cabang, meningkatkan kerja sama dengan grup dan induk perusahaan, serta melakukan pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan.
"Ditambah, mengoptimalkan digitalisasi proses bisnis yang akan berpengaruh terhadap pelayanan kepada debitur," kata Harjanto.
Di sisi lain, Praktisi dan Pengamat Industri Pembiayaan Jodjana Jody memperkirakan permintaan kredit kendaraan listrik akan stabil hingga akhir tahun ini, meski ada potensi kenaikan harga kendaraan listrik tahun depan.
Baca Juga: Kalah Saing dengan EV, Permintaan Kendaraan Bekas Clipan Finance Turun di Bulan Mei
Dia bilang perkiraan itu tak terlepas dari adanya fenomena perang harga yang menjadi faktor utama minat masyarakat membeli kendaraan listrik. Alhasil, pemberian pembiayaan oleh multifinance juga akan lebih selektif.
Selain itu, pembeli kendaraan listrik juga biasanya merupakan masyarakat yang ingin membeli kendaraan kedua, sehingga insentif yang berhenti pada tahun depan diyakini tak akan memengaruhi minat keseluruhan masyarakat.
"Rasanya permintaan kredit mobil listrik akan stabil saja hingga akhir tahun ini, walau ada kemungkinan harganya naik tahun depan apabila tidak mampu membuat partisi lokal dengan minimum local content 40%," tuturnya.
Menurut Jody, kunci prospek kendaraan listrik ada pada kestabilan harga. Apabila harga stabil, tentu masyarakat yang ingin kredit kendaraan listrik tak akan terganggu, sehingga dapat mengerek kinerja pembiayaan kendaraan listrik multifinance juga.
"Jadi, kuncinya adalah kestabilan harga. Apabila stabil, multifinance juga tetap akan bergairah untuk masuk (memberikan pembiayaan)," kata Jody.
Baca Juga: Insentif Berakhir Tahun Ini, CNAF Ungkap Dampaknya ke Pembiayaan Kendaraan Listrik
Selanjutnya: Marc Marquez Rebut Gelar Juara Dunia MotoGP ke-7 di Jepang Setelah 6 Tahun Penantian
Menarik Dibaca: Tips Praktis Nutrisi Anak Gen Alpha Lewat Susu & Mikronutrien
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News