kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Investor menanti IPO Pegadaian


Jumat, 31 Agustus 2012 / 10:55 WIB
Investor menanti IPO Pegadaian
ILUSTRASI. 5 bagian daging sapi yang paling enak untuk dimasak


Reporter: Syamsul Azhar |

HONG KONG. Rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Pegadaian tahun depan tampaknya semakin mantap. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai mengenalkan perusahaan itu ke investor asing. Bahkan, kementerian BUMN ini mengaku sudah banyak investor yang tertarik membeli saham Pegadaian.

Pengenalan Pegadaian pada investor itu berlangsung dalam acara Indonesia Investor Day di Hong Kong, Kamis (30/8). "Kami mengharapkan investor asing memberikan dorongan ke IPO Pegadaian tahun depan," kata Parikesit Suprapto, Deputi Menteri Negara BUMN, dalam acara itu.

Menurutnya, minat investor membeli saham PT Pegadaian sangat tinggi. "Untuk Pegadaian, kami tidak perlu mencari, investor yang datang menyampaikan minat sudah banyak," kata Parikesit, tanpa merinci berapa yang berminat.

Suwhono, Direktur Utama PT Pegadaian, menyatakan IPO ini untuk memperkuat permodalan. Saat ini, permodalan Pegadaian Rp 4 triliun. "Kami ingin lebih besar lagi agar bisa leluasa berekspansi," kata Suwhono.

Catatan saja, selain Pegadaian, pemerintah juga akan melakukan privatisasi beberapa perusahaan. Antara lain PT Semen Baturaja dan PT Waskita Karya.

Terus bersolek

Untuk mendukung IPO itu, manajemen Pegadaian juga terus berbenah. Mereka memperkuat nilai perusahaan dengan membuka jaringan bisnis baru di pasar regional. Rencananya, Pegadaian menawarkan pembiayaan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, juga Malaysia.

Jenis produk yang akan ditawarkan antara lain pendanaan saat awal bekerja dan memanfaatkan kelebihan dana dari penghasilan para TKI untuk ditabung dalam bentuk emas. "Produknya tabungan emas, bisa secara cicilan maupun dari ekses (kelebihan) gaji mereka," terang Suwhono.

Pendanaan saat awal bekerja ini bisa diangsur selama TKI bekerja di luar negeri. Sedangkan produk tabungan emas merupakan cara efektif bagi TKI mempersiapkan diri jika suatu saat sudah tidak bekerja lagi dan bisa menggunakan dana ini untuk modal usaha di kampung halaman.

Untuk merealisasikan rencana ini, manajemen Pegadaian menggandeng Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Hong Kong.

Konjen akan membantu Pegadaian mempertemukan dengan TKI di wilayah itu guna mensosialisasikan rencana ini. Sekadar Anda tahu, jumlah TKI di Hong Kong saat ini sudah mencapai 160.000 orang. Pegadaian akan meluncurkan produk ini dalam waktu dekat. "Kalau bisa tahun ini juga," kata Suwhono.

Sebelumnya, Pegadaian telah mempunyai dua layanan di usaha emas, yakni Galeri 24 dan Mulia. Melalui layanan ini, nasabah bisa membeli logam mulia secara cicilan.

Di tingkat internal, Pegadaian juga menyiapkan dana hampir Rp 1 miliar untuk memperkuat citra perusahaan. Rencananya, Pegadaian akan mengubah logo. "Agar masyarakat lebih kenal dengan Pegadaian," kata Wasis Djuhar, Direktur Pengembangan Bisnis. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×