kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.067   83,27   1,19%
  • KOMPAS100 1.056   15,56   1,50%
  • LQ45 830   12,97   1,59%
  • ISSI 214   1,69   0,80%
  • IDX30 423   6,77   1,63%
  • IDXHIDIV20 509   7,50   1,49%
  • IDX80 120   1,77   1,49%
  • IDXV30 125   0,53   0,43%
  • IDXQ30 141   2,06   1,48%

Investree jadi pilot project jualan SBN online


Kamis, 14 September 2017 / 18:51 WIB
Investree jadi pilot project jualan SBN online


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - PT Investree Radhika Jaya ditunjuk Kementerian Keuangan sebagai satu-satunya fintech peer to peer lending (P2P lending) yang menjadi peserta pilot project Pengembangan Sistem Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) untuk Investor Ritel Secara Online.

Pilot project yang akan diimplementasikan pada 2018 ini  bertujuan mendukung keuangan inklusif, memperluas basis investor ritel domestik, serta mempermudah akses investasi ritel untuk masyarakat di Indonesia.

Pengembangan sistem penjualan secara online ini merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah dengan memanfaatkan jaringan internet dalam proses penjualan SBN ritel, sekaligus memberikan alternatif atas mekanisme penerbitan SBN ritel yang ada saat ini. Nantinya, para peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender) dalam platform Investree akan mendapatkan akses untuk membeli SBN melalui Investree.

Adrian Gunadi, Co-Founder dan CEO Investree menilai, kepercayaan kepada Investree untuk ikut berpartisipasi dalam sebuah proyek membanggakan berpotensi mengembangkan investasi ritel di Indonesia dengan menambah aset kelas yang didistribusikan melalui platform yang disediakan perusahaan.

"Kami yakin, melalui kerja sama ini, keuangan Indonesia dapat terus tumbuh dan menjadi lebih kokoh,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/7).

Menurut Adrian, transformasi investasi saat ini sedang bergeser dari investor institusi kepada investor ritel. Hal ini karena pesatnya perkembangan teknologi sehingga semua yang beriorientasi institutional bergeser ke arah investor ritel.

“Ada beberapa faktor yang membuat sektor ritel di Indonesia terus tumbuh dan menarik minat investor. Salah satunya jumlah penduduk dan meningkatnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Tanah Air,” imbuh Adrian.

Sementara, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan, mengatakan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat harus dapat dimanfaatkan pemerintah untuk memperluas jangkauan basis investor SBN di dalam negeri dengan mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×