kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investree prediksi penjualan SUN online mencapai Rp 50 miliar


Minggu, 08 April 2018 / 20:51 WIB
Investree prediksi penjualan SUN online mencapai Rp 50 miliar
ILUSTRASI. Investree


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investree memproyeksikan penjualan Surat Utang Negara (SUN) online bisa mencapai Rp 50 miliar kepada investor ritel tetap perusahaan. Nilai estimasi itu diperoleh jika pemerintah menetapkan kupon SUN berada di angka 6%.

“Setidaknya dari nasabah exisiting mungkin sekitar Rp 50 miliar. Itu estimasi, tetapi kembali lagi kepada nilai kuponnya berapa nanti,” kata Adrian Gunadi CEO Investree kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.

Selain menargetkan capaian tersebut, melalui pemasaran Surat Berharga (SBN) ritel online ini Investree berharap bisa menarik investor baru. Namun, ia belum mau menjelaskan secara detil berapa target investor baru itu, karena masih menunggu nilai kupon yang ditetapkan pemerintah.

“Investor baru itu pasti, tetapi kita belum menghitung berapa karena tergantung kupon. Dan apakah penjualan ini cukup menarik secara online,” kata dia.

Seperti diketahui, perusahaan teknologi berbasis keuangan ini didapuk oleh Kementerian Keuangan sebagai agen penjual Surat Utang Negara (SUN). Melalui penjualan SUN ini, Investree memprediksi penjualannya akan meluas ke semua kalangan karena distribusikan secara online dan penetapan nilai minimum investasi relatif kecil yakni mulai dari Rp 1 juta dan paling besar Rp 3 miliar.

“Dengan jalur online maka persebarannya lebih luas dan biaya distribusi lebih murah. Harganya bisa dari Rp 1 juta, bukan harga Rp 5 juta atau bahkan Rp 25 juta,”kata dia.

Dengan minimum investasi tersebut, ia menyebut nilai itu lebih murah dibandingkan pemasaran melalui ORI (Obligasi Ritel Indonesia). Berdasarkan data Kementerian Keuangan, investasi minimal lewat ORI mulai dari Rp 5 juta dan maksimal Rp 3 miliar.

Alhasil, distribusi penjualan SUN secara online akan memperbesar pemasukan negara yang diperlukan untuk belanja infrastruktur. Penerbitan SUN Ritel online ini selain berfungsi sebagai salah satu sumber pembiayaan APBN yang defisit, juga menjadi alternatif investasi bagi masyarakat, khususnya investor ritel.

“Dengan makin meluasnya distribusi secara online, maka akan berdampak langsung untuk pembangunan infrastruktur. Ini sebagai pilihan alternatif,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×