kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Iuran pensiun BPJS Ketenagakerjaan lewati target


Rabu, 25 November 2015 / 16:57 WIB
Iuran pensiun BPJS Ketenagakerjaan lewati target


Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Baru genap dua bulan, iuran jaminan pensiun atau JP BPJS Ketenagakerjaan telah melewati target setahun. Iuran murah menjadi daya tarik perusahaan untuk menempatkan dana pensiunnya di BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketengakerjaan lebih giat kembali mensosialisasikan JP sebagai tambahan benefit perusahaan.

Jeffry Haryadi, Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan menyebut, hingga Oktober total dana kelolaan JP telah mencapai Rp 1 triliun. Jumlahnya telah melewati target BPJS Ketenagakerjaan selama setahun yakni Rp 500 miliar. Peserta JP telah mencapai 1,5 juta peserta. Tidak menutup kemungkinan jumlah peserta akan terus bertambah sejalan dengan sosialisasi yang dilakukan.

Jeffry menjelaskan, daya tarik perusahaan mau menyisihkan iuran untuk JP karena dua faktor. Pertama, iurannya murah dan benefit yang didapat besar.

Kedua, BPJS Ketenagakerjaan giat melakukan jemput bola ke perusahaan-perusahaan dan meminta agar pengusaha dan perusahaan bergerak aktif untuk melaporkan jumlah pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan. Selain juga upaya BPJS Ketenagakerjaan mendatangi perusahaan untuk melakukan pendataan.

"Iurannya memang kecil hanya 3% tapi benefitnya besar. Sehingga banyak yang tertarik," tandas Jeffry belum lama ini.

Sampai akhir tahun, BPJS Ketenagakerjaan memproyeksikan JP yang akan dihimpun bisa mencapai Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun. Sementara jumlah pesertanya diperkirakan akan bertambah hingga 2 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×