kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi yang tertinggi di ASEAN, suku bunga kredit Indonesia masih bisa turun


Senin, 06 Januari 2020 / 18:04 WIB
Jadi yang tertinggi di ASEAN, suku bunga kredit Indonesia masih bisa turun
ILUSTRASI. Monitor penunjuk tarif bunga deposito yang dipajang di salah satu sudut Kantor BNI Pusat, Jakarta, Senin (26/7). Tren penurunan suku bunga kredit diramal bakal berlanjut di tahun 2020. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/foc/16.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono punya pandangan penyebab tingginya beban operasional yang harus ditanggung bank di Indonesia. Menurutnya, secara geografis Indonesia memiliki struktur kepulauan, yang membuat perbankan harus rela menggelontorkan lebih banyak dana untuk menjaring dana.

Meski begitu, walau masih terbilang tinggi, Paul sepakat bahwa suku bunga akan terus menurun. Setidaknya, besaran penurunannya secara gradual bakal setara dengan penurunan bunga acuan yakni 100 bps sejauh ini.

Baca Juga: Ini persiapan Bank Royal dan Bank Artos jadi bank digital

Secara segmen kredit, KMK akan jadi yang lebih dulu merasakan penurunan bunga kredit. "Dengan catatan sektor riil sudah mulai berjalan kencang. Buahnya, undisbursed loan akan turun," katanya.

Pun di luar itu, peluang turunnya bunga kredit perbankan masih terbuka bila BI kembali memutuskan memangkas bunga acuan. Namun, bank sentral saat ini masih akan tetap mengacu pada suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) yang sementara ini masih tetap tidak berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×