kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Jadi yang tertinggi di ASEAN, suku bunga kredit Indonesia masih bisa turun


Senin, 06 Januari 2020 / 18:04 WIB
Jadi yang tertinggi di ASEAN, suku bunga kredit Indonesia masih bisa turun
ILUSTRASI. Monitor penunjuk tarif bunga deposito yang dipajang di salah satu sudut Kantor BNI Pusat, Jakarta, Senin (26/7). Tren penurunan suku bunga kredit diramal bakal berlanjut di tahun 2020. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/foc/16.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Faktor utamanya tak lain kondisi likuiditas perbankan, setelah sempat mengetat saat ini kondisi likuiditas perbankan sudah mulai melonggar. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan stimulus BI yang menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 100 bps secara keseluruhan di tahun 2019.

"Selain itu, dengan risiko kredit yang terjaga, diperkirakan hal ini juga akan mendukung penawaran kredit," katanya.

Meski sudah menunjukkan tren penurunan, menurut data yang dirangkum oleh CEID Data (5/11), tingkat bunga kredit perbankan di Tanah Air masih terbilang paling tinggi bila dibandingkan negara tetangga.

Baca Juga: Soroti kasus Jiwasraya, BPK akan beberkan hasil investigasi Rabu pekan ini

Tercatat, rata-rata suku bunga perbankan per November 2019 ada di level 10,2%. Masih jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan Singapura yang sebesar 5,25%, Malaysia 6,75% dan Thailand 6,17%.

Hal ini menurut Josua disebabkan oleh suku bunga Indonesia yang masih cukup tinggi. "Suku bunga deposito (Indonesia) yang tinggi ini dimaksudkan untuk menarik dana dari luar negeri untuk masuk ke Indonesia," terangnya.

Tidak hanya dari sisi deposito saja, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank di Indonesia juga terbilang tinggi lantaran ada di atas 85%. Hal ini menjadi penanda, bahwa perbankan di Indonesia masih kurang efisien bila dibandingkan dengan negara tetangga lainnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×