Reporter: Mona Tobing | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Jamkrida Bali Mandara dan PT Jamkrida Jatim kini resmi menjadi penjamin penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Keluarnya izin ini dipastikan akan memperbesar sumber pendapatan perusahaan lantaran ada tambahan bisnis baru.
I Ketut Indra Satya Dharma Putra, Direktur Jamkrida Bali Mandara mengatakan, izin resmi sebagai penjamin KUR sudah keluar sejak Februari 2012 lalu. Namun, izin penjaminan KUR itu baru akan dilakukan untuk nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD) setempat, yakni BPD Bali. "Izin sudah ada, sekarang kami sedang persiapan perjanjian kerjasama dengan BPD Bali untuk penjaminan KUR," jelas Indra, Senin (2/4).
Tahun ini, BPD Bali mendapat jatah menyalurkan KUR sebesar Rp 50 miliar. Dan, Jamkrida Bali mendapat porsi penjaminan sebesar Rp 2,5 miliar. Artinya, bila ada kredit macet nasabah KUR BPD Bali, maka Jamkrida memiliki tanggungjawab untuk mengembalikan dana itu ke BPD Bali.
Izin serupa juga masuk ke kantong manajemen Jamkrida Jatim. Mereka kini bahkan sudah mulai menjamin KUR yang disalurkan oleh BPD Jatim. "Hasilnya, penjaminan per bulan kami naik menjadi Rp 60 miliar," ujat Chusnul Maarif, Direktur Utama Jamkrida Jatim. Biasanya, penjaminan Jamkrida Jatim hanya Rp 50 miliar per bulan.
Dari target BPD Jatim menyebarkan kredit usaha rakyat tahun ini sebesar Rp 1 triliun, Jamkrida Jatim menjadi penjamin kredit KUR sebesar Rp 350 miliar.
Jumlah itu akan membantu manajemen mencapai target penjaminan Rp 600 miliar pada tahun ini. Sebanyak 95% penjaminan berasal dari sektor produktif, seperti KUR dan kredit usaha kecil menengah (UKM), sisanya kredit non-produktif.
Sepanjang tahun lalu, Jamkrida Jatim menjamin kredit Rp 162 miliar. Jumlah itu meningkat menjadi Rp Rp 170 miliar per Februari 2012. Chusnul bilang, tahun lalu, berhasil mengumpulkan laba bersih Rp 4,3 miliar dan target tahun ini Rp 7 miliar.
Ekspansi berlanjut
Indra menambahkan, perusahaan akan terus ekspansi. Setelah mengantongi izin sebagai penjaminan KUR BPD, Jamkrida Bali bersiap memperluas cakupan pasar dengan menjadi penjamin KUR di bank nasional di Bali.
Bahkan, manajemen Jamkrida yang baru terbentuk tahun 2011 ini telah mengajukan izin ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Harapanya, izin bisa segera turun.
Bagi Jamkrida Bali, izin sebagai penjamin KUR di bank nasional penting. Soalnya, penyaluran KUR di Bali tahun ini semakin besar atau tumbuh 20% dibandingkan tahun 2011 Rp 1 triliun. "Ini sekaligus memperbesar penjaminan di sektor kredit produktif," kata Indra. Target penjaminan tahun ini Rp 52,5 miliar. Sebesar 55% untuk kredit produktif, 45% kredit non-produktif.
Manajemen juga akan mendapat suntikan modal dari tiga pemerintah kabupaten, masing-masing Rp 100 miliar. Sebelumnya, tambahan modal Rp 2 miliar juga datang dari pemerintah provinsi. Kini, modal perusahaan sudah mencapai Rp 50 miliar. Dengan jumlah itu, kapasitas penjaminan maksimal Rp 500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News