kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Jamkrindo targetkan volume penjaminan 2019 sebesar Rp 180 triliun


Rabu, 07 November 2018 / 15:48 WIB
Jamkrindo targetkan volume penjaminan 2019 sebesar Rp 180 triliun
ILUSTRASI. Randi Anto, Dirut Perusahaan Umum (Perum) Jamkrindo


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) menargetkan volume penjaminan pada tahun depan sebesar Rp 180 triliun.

Angka ini tumbuh sekitar 15% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan target tahun ini. Sebagai gambaran sampai akhir 2018 Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar Rp 157 triliun.

Pertumbuhan volume penjaminan yang cukup signifikan ini disebabkan karena implementasi PP Nomor 35 Tahun 2018 tentang peran perusahaan umum jaminan kredit Indonesia.

“Kami optimistis bisa mencapai target volume penjaminan,” kata Randi Anto, Direktur Utama Jamkrindo ketika ditemui di acara Indonesia Risk Management Outlook 2019, di Hotel Pullman, Selasa (6/11).

Dengan berlakunya PP terbaru mengenai perusahaan penjaminan tersebut, Jamkrindo bisa melakukan penjaminan lebih luas ke BUMN lain yang selama ini tidak bisa masuk karena masalah ukuran.

Sebagai informasi, selama ini Jamkrindo memang lebih banyak melakukan penjaminan perusahaan BUMN menengah. Dengan PP ini maka Jamkrido bisa diperkenankan masuk ke penjaminan BUMN yang lebih luas salah satunya terkait bisnis infrastruktur.

Selain itu, beberapa vendor dan rekanan BUMN juga bisa masuk kedalam penjaminan Jamkrindo berdasarakan PP tersebut. Dengan keluarnya PP pada Juli 2018, Randi bilang efeknya bisa terasa pada 2019.

Seiring dengan berlakunya PP tersebut, diperkirakan juga berefek ke jumlah penjaminan dari industri yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo).

Sebagai ketua Asippindo, Randi Anto memproyeksi volume penjaminan secara industri pada tahun depan diperkirakan bisa naik dua digit yaitu 16%-18%. Selain KUR, diperkirakan volume penjaminan ini juga akan terangkat dari bisnis penjaminan non KUR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×