Reporter: Nurul Kolbi |
JAKARTA. Menjelang perubahan status menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada tahun 2014, PT Jamsostek terus memperluas jaringan. Yang terbaru, manajemen meresmikan Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Barat (Sumbar)-Riau, Senin (29/4). Kantor ini akan membawahi 11 kantor cabang yang tersebar di tiga provinsi, yaitu Provinsi Riau, Kepulauan Riau (Kepri) dan Sumbar.
Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G Masassya, mengatakan pada tahun ini perseroan akan membuka tiga (tiga) kanwil, yakni Kanwil Sumbar Kepri yang sekarang diresmikan, Kanwil Ambon dan Kanwil Banten. "Dengan bertambahnya kanwil dari 8 kanwil yang ada saat ini, diharapkan mampu menjangkau kepesertaan Jamsostek yang lebih luas," katanya, dalam siaran pers, Senin (29/4).
Saat ini Jamsostek mempunyai 121 kantor cabang, 56 kantor cabang pembantu dan 12 desk service atau Jamsostek service point officer, hasil kerjasama dengan Bank Jabar Banten (BJB). Dalam waktu dekat akan ada 500 desk service hasil kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
"Kami berharap, transformasi menjadi BPJS pada 1 Januari 2014, kapabilitas organisasi sudah dapat menjawab amanah tersebut," kata Elvyn.
Wakil Gubernur Riau, H.R. Mambang Mit, menyambut baik keberadaan Kanwil Jamsostek di provinsinya. Ia berharap, kantor baru ini dapat meng-cover tenaga kerja sampai ke pelosok daerah. "Perlu kesadaran dari semua pihak agar mengawal program Jamsostek," imbuhnya.
Menurutnya, indikator pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau saat ini sekitar 8%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan nasional, yang sekitar 6%. Ini peluang menjanjikan bagi Jamsostek.
Kepala Jamsostek Kanwil Sumbar-Riau, Rizani Usman, menjelaskan potensi tenaga kerja di wilayah Sumbar, Riau, Kepri sangat signifikan. "Kami akan sinergi dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran perusahaan mengikutkan karyawannya dalam program Jamsostek," katanya.
Di wilayah ini jumlah tenaga kerja mencapai 3 juta orang. Tapi baru setengah dari mereka yang terdaftar sebagai peserta Jamsostek. "Ini tantangan bagi kami agar lebih bersemangat dalam merangkul stakeholder Jamsostek," imbuh Rizani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News