Reporter: Feri Kristianto |
JAKARTA.Pundi-pundi premi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dari sektor minyak dan gas (migas) tahun ini dipastikan akan membengkak. Sebab, asuransi pelat merah ini baru saja memenangi kontrak sebagai kepala konsorsium asuransi untuk aset industri, sumur, dan liquefied natural gas (LNG) dan konsorsium asuransi untuk proyek konstruksi hulu migas dari Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Jasindo akan mengepalai beberapa perusahaan asuransi lain anggota konsorsium.
Anggota konsorsium terdiri atas 10 perusahaan asuransi, selain Jasindo; PT Tugu Pratama Indonesia (TPI); PT Wahana Tata; PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance); PT Asuransi Central Asia (ACA); PT Asuransi Astra Buana; PT Asuransi Sinar Mas; PT Panin Insurance; PT Asuransi Jaya Proteksi (Japro); dan PT Asuransi Bangun Askrida.
Konsorsium ini akan menjamin asuransi aset BP Migas sejak April 2012-2014. Selaku kepala konsorsium, Jasindo dapat keistimewaan mendapatkan hak menentukan porsi yang mereka dapatkan.
Asal tahu saja, aset pertanggungan yang dijaminkan oleh BP Migas ke konsorsium pada tahun lalu mencapai USS 28,74 miliar tahun lalu. Sedangkan premi migas yang diperoleh konsorsium asuransi mencapai USS 49,48 juta alias meningkat tipis 1,8% dibanding tahun sebelumnya.
Diprediksi premi akan meningkat karena proyek-proyek BP Migas yang tahun lalu masih tahap konstruksi,tahun ini mulai beroperasi. Hanya saja, belum diketahui apakah anggota konsorsium mampu menjamin seluruh aset, sebab nilainya sangat besar.
Jasindo sejauh ini belum membeberkan skema jatah pembagian premi dan aset yang ditanggung konsorsium. Apakah semua yang dijaminkan BP Migas ditanggung seluruhnya oleh konsorsium ataukah dilempar ke reasuransi. Budi Tjahjono, Direktur Utama Jasindo hanya berharap, dari kontrak konsorsium bisa meraup premi sekitar Rp 400 miliar-Rp 450 miliar tahun.
Tahun lalu, asuransi migas Jasindo berkontribusi sekitar Rp 375 miliar dari total perolehan premi. Menurut Budi, premi akan bertambah apabila proyek BP Migas makin banyak. Tetapi Jasindo juga tidak terlalu menggenjot premi besar lantaran resiko klaimnya sangat besar. "Harus hati-hati karena high risk," ujarnya pada akhir pekan lalu.
Sebagai gambaran tahun lalu, kontribusi premi migas di Jasindo sekitar 22% dari total perolehan premi. Meski belum merilis angka pasti perolehan premi pada 2011, diperkirakan premi bruto sepanjang tahun lalu mencapai Rp 3,3 triliun – Rp 3,4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 20% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 2,8 triliun. Kontribusi premi diperkirakan 75% dari bisnis korporat dimana salah satunya migas. Sisanya, antara 25% - 28% berasal dari bisnis ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News