Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pesimisme efek dari penurunan uang muka kredit kendaraan syariah bagi industri asuransi juga dirasakan oleh Jasindo Takaful. Unit usaha syariah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) ini menilai kebijakan tersebut tidak didukung kondisi ekonomi yang baik.
Chief Takaful Business Unit Jasindo Takaful Erwin Noekman menyebut kemampuan masyarakat dalam membeli kendaraan saat ini masih terpukul pelemahan ekonomi makro sejak awal tahun. "Penurunan DP (down payment) juga tidak berpengaruh karena saya lihat likuiditas sedang berkurang," katanya akhir pekan kemarin.
Menurut dia penurunan asuransi kendaraan yang terjadi sejak tahun lalu ikut menekan kinerja mereka. Di mana sampai akhir Juni kemarin perolehan premi Jasindo Takaful baru mencapai Rp 60 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2014, Erwin menyebut capaian mereka saat ini terbilang stagnan.
Meski stagnan, namun ia menyebut kinerja selama paruh pertama tahun ini tertolong oleh upaya mereka dalam mendiversifikasi pasar. Termasuk dengan mengurangi porsi dari asuransi kendaraan.
Ia menyebut kontribusi dari lini bisnis tersebut berkurang dari sebelumnya 70% di akhir 2014 menjadi 55% saat ini. "Per Juni dari asuransi kendaraan preminya sekitar Rp 33 miliar," ungkap Erwin.
Sejumlah lini bisnis lain disebutnya cukup meningkat untuk setidaknya mensubsitusi penurunan asuransi kendaraan. Misalnya asuransi rangka kapal di segmen korporat maupun asuransi kebakaran dan aneka di segmen ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News