kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jasindo targetkan premi tumbuh 17,3% tahun ini


Selasa, 31 Januari 2017 / 12:15 WIB
Jasindo targetkan premi tumbuh 17,3% tahun ini


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menargetkan pertumbuhan premi dua digit tahun ini. Jasindo optimistis premi bisa mencapai Rp 6,1 triliun di 2017.

Sahata Tobing, Direktur Operasi Ritel Jasindo mengatakan, tahun lalu premi Jasindo mencapai Rp 5,2 triliun atau sesuai dengan target perusahaan. Nah, tahun ini Jasindo menargetkan premi tumbuh 17,3% atau mencapai Rp 6,1 triliun.

Kontribusi premi antara lain dari segmen korporasi yang meliputi asuransi infrastruktur dan satelit. Kontribusi yang signifikan juga akan berasal dari model bisnis baru yang sedang dikerjakan yaitu asuransi ketahanan pangan.

"Meski begitu, ini sulit dikerjakan karena harus mengubah budaya. Sebab berada di desa dan turun langsung membantu masyarakat, terang Sahata.

Penyumbang terbesar lainnya berasal dari ritel. Tahun lalu, perusahaan asuransi ini menghimpun premi dari segmen ritel sebesar Rp 1,5 triliun. Tahun ini premi segmen ritel targetnya mencapai Rp 2 triliun.

Pertumbuhan segmen ritel diharapkan dapat terpacu lebih pesat hingga 33%. Sebab, Jasindo tidak hanya menjangkau perkotaan namun merambah pedesaan.

Selain asuransi usaha tanaman padi (AUTP), BUMN Asuransi ini juga merambah asuransi perlindungan tanaman pangan lain seperti jagung, tebu dan bawang. Jasindo menargetkan dapat melindungi 1 juta hektare tanaman pangan dalam enam bulan pertama tahun ini.

Sejauh ini, komoditas pangan yang dibidik untuk dikaver asuransi tanaman pangan adalah jagung, bawang dan tebu. Namun Jasindo belum menetapkan berapa premi yang dikutip. Sebab, Jasindo masih mempelajari model asuransi komoditas pangan dari India.

Namun, Jasindo telah memetakan titik-titik lokasi sebagai antisipasi banjir. Mitigasi ini sangat penting untuk meminimalisir kegagalan panen.

Agar target perlindungan 1 juta hektare tanaman pangan tercapai dalam paruh pertama tahun tercapai, Jasindo akan membuka sebanyak 50 outlet di kota-kota sentra tani. Pembukaan outlet ini dilakukan sekaligus di Pulau Jawa dan Kalimantan.

Selain itu, Jasindo juga menyiapkan sosialisasi asuransi perlindungan tanaman pangan ini di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×