Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah menjajal asuransi usaha tanaman padi (AUTP) di tahun kemarin, PT Asuransi Jasa Indonesia alias Jasindo optimis program tersebut bakal berjalan lebih optimal di tahun ini. Sejumlah langkah pun sudah disiapkan oleh perusahaan.
Menurut Sahata L Tobing, Direktur Operasi Ritel Jasindo, di 2016 ini pihaknya menargetkan bisa menutup sejuta hektar lahan pertanian padi. Meningkat pesat dari realisasi tahun kemarin yang cuma 233.000 hektar lahan.
Salah satu agenda yang disiapkan perusahaannya adalah menambah jumlah tenaga di lapangan. Di tahun kemarin Jasindo baru diperkuat oleh dua ratus orang pemasar dan penyuluh.
Sampai tutup tahun ini, pihaknya menargetkan bisa memiliki 1,200 tenaga lapangan. "Kami akan cari seribu orang lagi. Termasuk dari kalangan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) supaya menjadi stimuli untuk mereka sebagai lapangan pekerjaan baru," kata Sahata beberapa waktu lalu.
Selain itu Jasindo juga bakal menjalin lebih banyak kerja sama dengan sejumlah lembaga. Termasuk dengan perusahaan yang memiliki jaringan yang luas sampai ke daerah seperti PT Pos Indonesia.
Ia beralasan, keberadaan petani begitu tersebar sehingga sulit untuk mereka akses. Dengan kerja sama seperti ini, ia yakin beban biayanya bisa ditekan.
Untuk premi AUTP sendiri, tiap hektar lahan padi dipatok sebesar Rp 180.000. Nah dengan target bisa menutup satu juta lahan padi, maka Jasindo bisa meraup premi sebesar Rp 180 miliar dari program ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
