kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jauhi NPL, PermataBank jaga porsi kredit valas 20%


Jumat, 14 Agustus 2015 / 22:11 WIB
Jauhi NPL, PermataBank jaga porsi kredit valas 20%


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Langkah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengerem kredit valuta asing (valas) rupanya juga di ikuti oleh PT Bank Permata (PermataBank) Tbk.

Direktur Utama PermataBank, Roy Arman Arfandy mengungkapkan, pertumbuhan kredit valas di bank dengan kode emiten BNLI akan rendah tahun ini.

Sepanjang tahun 2015 ini, perseroan hanya menargetkan porsi kredit valas sebesar 20%-23% dari total kredit yang disalurkan oleh PermataBank. Roy bilang, dampak pelemahan rupiah akan sangat banyak dirasakan oleh nasabah atau debitur dengan status usaha sebagai importir.

"NPL tidak terlalu terpengaruh oleh depresiasi rupiah terhadap nilai tukar mata uang lainnya, karena dirasa cukup merata di berbagai sektor industri," ucap Roy kepada KONTAN, Jumat (14/8).

Oleh sebab itu, kata Roy, praktik lindung nilai alias hedging, merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh perseroan kepada nasabah, untuk mengurangi dampak risiko kurs.

Seperti diketahui, pelemahan rupiah yang cukup dalam ini berpotensi meningkatkan rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) kredit valas perbankan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×