Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Asuransi Jaya Proteksi optimistis bisa mencapai target perolehan premi. Dalam lima bulan pertama tahun ini, Jaya Proteksi sudah mengantongi premi sebesar Rp 485 miliar. Nilai itu setara dengan 69,2% target premi tahun ini, yaitu Rp 700 miliar.
Kendati pencapaian hingga Mei membesarkan hati, Jaya Proteksi tak ingin terburu mengerek target. "Kondisi perekonomian masih belum stabil," kata Sujaya Dinata Pangestu, Presiden Direktur Jaya Proteksi.
Penyumbang premi terbesar Jaya Proteksi tetaplah asuransi kendaraan bermotor. Sujaya pun menyimpulkan, asuransi kendaraan bermotor tak selalu bergerak searah penjualan kendaraan bermotor. Penjualan kendaraan bermotor domestik tahun ini diperkirakan merosot antara 30% hingga 40% dibandingkan penjualan 2008.
Untuk mengamankan perolehan premi, Jaya Proteksi akan menggarap pasar korporasi dengan menawarkan produk asuransi kesehatan. "Kami berharap bisa mendapat Rp 50 miliar dari asuransi kesehatan. Sampai bulan Juni kami baru memperoleh Rp 10 miliar," ujarnya.
Pada Juni lalu, Jaya Proteksi meningkatkan modal disetor dari Rp 30 miliar menjadi Rp 100 miliar. Seluruh tambahan modal berasal dari laba ditahan.
Penambahan modal ini mengantisipasi pemberlakuan aturan modal minimum untuk asuransi umum sebesar
Rp 100 miliar di 2014. "Kami melakukan lebih cepat untuk menunjukkan kesungguhanberbisnis," jelasnya.
Setelah modalnya bertambah, Jaya Proteksi berniat merambah lini bisnis baru, seperti asuransi jaminan proyek. "Kami sudah mendapat izin, tapi karena ada beberapa aturan yang baru soal asuransi ini, kami tunda dulu rencana ekspansi," tandasnya.
Dari sisi laba, perolehan Jaya Proteksi nyaris mencapai target. "Target kami sebesar Rp 60 miliar dan hingga Mei kami sudah mendapat Rp 45 miliar," kata Nicolaus Prawiro, Direktur Jaya Proteksi.
Sebagian laba berasal dari keuntungan investasi, yang nilainya mencapai Rp 14 miliar. "Hasil investasi cukup baik karena kami tidak bermain di saham. Hampir 70% dana investasi kami simpan di deposito," kata Prawiro.
Nilai investasi per akhir Mei sebesar Rp 385 miliar dan nilai ekuitas Rp 193 miliar. "Total aset kami sekitar Rp 500 miliar," tutur Prawiro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News