kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaygan Fu Ponnudurai ditunjuk sebagai CEO OVO yang baru


Jumat, 19 November 2021 / 19:52 WIB
Jaygan Fu Ponnudurai ditunjuk sebagai CEO OVO yang baru


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visionet International (OVO), baru-baru ini menunjuk Jaygan Fu Ponnudurai sebagai Chief Executive Officer atau CEO baru. Jaygan menggantikan posisi Jason Thompson yang menjabat sebelumnya. 

Sebagai Chief Executive Officer (CEO) OVO Jaygan bertanggung jawab atas seluruh strategi dan kinerja perusahaan, agar OVO bisa terus mendorong literasi dan inklusi keuangan dengan memperluas pembayaran digital dan layanan finansial ke seluruh Indonesia. 

Sebelum diangkat sebagai CEO OVO, Jaygan memegang berbagai peran strategis di OVO dan Grab. Jaygan sendiri sudah bergabung di OVO sejak tahun 2018 sebagai Chief Commercial Officer.

Sebelumnya beliau sempat menjabat di Grab sebagai  Deputy Regional Head of 2 Wheels Business (Bike dan Express), kemudian Country Head of Malaysia dan Head of Operations dan Head of Operations. Jaygan masuk di Grab pada tahun 2013.

Jaygan juga pernah menimba pengalaman di perusahaan-perusahaan global yang mapan seperti Accenture (2009-2013) dan firma riset International Data Group. Jaygan dinilai memiliki wawasan luas dengan customer fokus yang kuat, serta kemampuan mengeksekusi yang terbukti.

Baca Juga: Peta persaingan dompet digital di indonesia kian ketat

Dalam perannya yang baru, Jaygan ingin OVO terus berkembang dan membantu dalam akselerasi literasi dan inklusi keuangan digital di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu ada tiga cara agar dapat terwujud. 

Pertama kata Jagyan, memperbanyak edukasi ke konsumen dengan melekatkan OVO pada kehidupan sehari-harinya, sehingga memberikan kemudahan dalam beragam transaksi seperti membeli makanan, kebutuhan pokok, dan melakukan transaksi sehari-hari hingga rutin per-bulannya. 

Kedua, harus berpikir bagaimana caranya memanfaatkan platform digital yang kita miliki untuk membuka akses dan peluang, termasuk memperluas layanan finansial mulai dari asuransi, investasi hingga pinjaman, bagi merchant dan konsumen OVO, sehingga membantu mereka maju sekaligus juga mendorong berkembangnya digitalisasi dan ekonomi secara keseluruhan.

"Terakhir, OVO senantiasa berupaya mendukung dan merealisasikan inisiatif yang dilakukan oleh regulator dan pemerintah, yang hingga saat ini sudah sangat aktif dalam mendorong penggunaan pembayaran digital di masyarakat Indonesia,” papar Jaygan dalam siaran pers, Jumat (19/11). 

Menurutnya, apabila ketiga cara tersebut dilakukan dengan pendekatan yang kolaboratif dan didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, disertai komitmen untuk melayani pelanggan sepenuh hati, sangat memungkinkan mimpi itu dapat terwujud lebih cepat.

Kolaborasi dari berbagai sektor menjadi motivasi Jaygan dalam mengembangkan inovasi-inovasi yang baru dan bisa memberikan kemudahan bagi seluruh pengguna OVO dalam melakukan transaksi pembayaran.

Selanjutnya: Perusahaan multifinance alokasikan belanja modal untuk digitalisasi pada tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×