kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang tutup tahun 2020, KoinWorks optimistis bakal cetak profit


Kamis, 05 November 2020 / 13:19 WIB
Jelang tutup tahun 2020, KoinWorks optimistis bakal cetak profit
ILUSTRASI. Aplikasi KoinWorks


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech KoinWorks mengklaim tengah mendekati profit jelang tutup tahun 2020. Benedicto Haryono, CEO & Co-founder KoinWorks menjelaskan, selama pandemi Covid-19, walaupun beberapa rencana dan target mengalami penundaan, namun KoinWorks juga melakukan penyesuaian strategi dalam menjaga kinerja dan performa bisnis untuk menjadi perusahaan yang lebih kuat setelah pandemi berakhir. 

"Dengan berbagai langkah tersebut, menuju akhir tahun 2020 ini KoinWorks optimistis dapat perlahan tapi pasti mendekati target profitabilitas bisnis dari ragam produk finansial yang kami tawarkan untuk pengguna di Super Financial App,” ujar Benedicto dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11).

Optimisme itu lantaran, KoinWorks memulai bisnisnya sebagai fintech P2P Lending di sektor produktif sejak 2016. Layanan pembiayaan produktif melalui KoinP2P saat ini masih menjadi penyumbang penghasilan terbesar.

Tercatat sepanjang tahun 2020 ini, permintaan akan pembiayaan produktif melalui KoinBisnis dilakukan oleh lebih dari 30.000 pelaku UKM dengan akumulasi total penyaluran hingga Rp 2,5 triliun.

Baca Juga: KoinWorks salurkan pinjaman Rp 2,5 triliun ke UMKM hingga September 2020

Adapun rasio pinjaman bermasalah KoinP2P sampai September juga masih terjaga di kisaran angka 1% hingga 1,14%. Sedangkan tingkat keberhasilan pinjaman (TKB) 90 hari ada di level 97,09%.

Selain itu, KoinP2P juga mencatat tingkat pengembalian positif lebih dari 70% untuk 10% portfolio pinjaman yang selama pandemi mendapatkan program restrukturisasi akibat adanya pandemi Covid-19. 

Jika dibandingkan dengan data Otoritas Jasa Keuangan mengenai rata-rata NPL di perbankan dengan nilai 315% dan TKB90 industri fintech lending yang tercatat 91,73%, angka NPL dan TKB90 KoinP2P juga dapat dikategorikan rendah.

Dari sisi produk pengembangan asset, KoinWorks mencatat sedikit pergeseran perilaku pengguna. Terlihat bahwa pengguna lebih memilih melakukan diversifikasi aset kepada produk yang cenderung lebih aman dan stabil.

Misalnya emas, obligasi dan surat utang negara serta pemanfaatan pendanaan melalui fitur KoinRobo yang memiliki tingkat pengembalian hingga 100% selama periode 2020. Pendana yang melakukan diversifikasi ke lebih dari 100 pinjaman pada produk KoinP2P juga diketahui masih menerima imbal hasil mulai dari 14% hingga 20%.

Adapun layanan penjualan emas lewat KoinGold mencatatkan pertumbuhan pengguna yang tertarik melakukan jual-beli emas online tumbuh hingga 178% dan pertumbuhan transaksi hingga 300%.

Sedangkan di KoinBond sendiri, dalam dua kali partisipasi perdana KoinWorks di periode penawaran surat utang & obligasi negara dari pemerintah, pengguna KoinWorks juga mulai melirik untuk melakukan pembelian di KoinBond dengan rata-rata pembelian Rp 8 juta hingga Rp 10 juta.

Selanjutnya: Transaksi emas di platform KoinWorks mencapai Rp 2 miliar tiap bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×