CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Jenius Blak-blakan Terkait Kehilangan Dana Milik Nasabah


Selasa, 22 Agustus 2023 / 20:37 WIB
Jenius Blak-blakan Terkait Kehilangan Dana Milik Nasabah
ILUSTRASI. Rekening Jenius beberapa kali ramai di media sosial


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar nasabah mengalami kehilangan dana di rekening Jenius beberapa kali ramai di media sosial. Bahkan, beberapa kejadian tersebut pun sempat membuat nasabah meragukan keamanan untuk menyimpan dananya di digital banking milik PT Bank BTPN Tbk (BTPN) tersebut.

Contohnya, pada Juli 2023 yang lalu ramai dibicarakan ada nasabah yang secara tiba-tiba mengalami kehilangan dana hingga mencapai Rp 24 juta. Ada pula nasabah lain yang kehilangan Rp 7,5 juta.

Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi pun menyadari bahwa isu kehilangan dana di rekening Jenius memang kerap terjadi. Namun, setelah diselidiki oleh bank, Irwan menyebut itu disebabkan oleh nasabah yang kurang menjaga keamanan datanya.

Irwan bilang pertama kali Jenius diterpa isu tersebut sekitar tahun 2021. Kala itu, ia menjelaskan bahwa yang terjadi adalah modus social engineering atau rekayasa sosial.

Baca Juga: Jenius Isyaratkan Bakal Gandeng Partner untuk Membentuk Ekosistem Terintegrasi

“Misal, saya pura-pura telepon nasabah dan mengaku dari BTPN dan meminta beberapa data seperti kode OTP,” ujar Irwan.

Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa hal tersebut lah yang akhirnya membuat penipu bisa melakukan transaksi dengan rekening nasabah. Sehingga, tiba-tiba dana nasabah hilang.

Berjalannya waktu, modus lain pun dilakukan untuk menipu nasabah Jenius. Salah satunya modus carding yang ternyata menjadi penyebab bobolnya dana nasabah dalam kejadian bulan Juli tersebut.

Irwan bilang sejatinya carding merupakan modus lama yang memang sering terjadi. Biasanya, itu dilakukan dengan mengambil kode-kode penting yang ada di kartu seperti CVC.

“Makanya kita sekarang bikin kartu kredit yang kode CVC-nya tidak dicantumkan dalam kartu namun hanya ada di dalam aplikasi. Sehingga cuma nasabah bersangkutan yang mengetahui,” jelasnya.

Baca Juga: Bank BTPN Gandeng Darwinbox Terapkan Transformasi Digital kepada Karyawan

Ia pun memastikan bahwa saat ini pihaknya selalu memastikan keamanan data nasabah untuk menjaga kepercayaan. Mengingat, keamanan adalah salah satu prioritas dalam bank digital.

“Jadi bisa dipastikan tidak ada kebocoran data yang terjadi di Jenius selama ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×