Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Selain itu pelanggan juga harus memilih platform yang terpercaya ketika melakukan transaksi online. "Dengan adanya kesadaran yang tinggi terhadap keamanan data informasi, pelanggan dapat ikut aktif meminimalkan potensi terjadinya kebocoran data," terang Ricky.
Pernyataan serupa mengenai perlindungan keamanan data juga diungkapkan oleh Diah Angendari, Executive Secretary Center for Digital Society (CfDS), menurutnya perkembangan teknologi telah memungkinkan digitalisasi dalam ranah strategis, termasuk hadirnya e-commerce, digital banking, transportasi online, dan masih banyak lagi.
Perkembangan teknologi ini menempatkan data sebagai inti dari layanan. Dalam mewujudkan ekosistem ekonomi digital yang aman diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, pelaku layanan digital, komunitas, dan terutama dari pengguna layanan digital itu sendiri.
Baca Juga: Butuh dana Rp 32,89 triliun, begini skema penyelamatan Jiwasraya
Edukasi mengenai keamanan data dan bertransaksi digital kepada pengguna rutin dilaksanakan Jenius melalui berbagai medium seperti email, artikel online, media sosial, push notification, hingga beragam kegiatan bersama komunitas. Pihaknya menghimbau agar gaya hidup digital perlu diimbangi dengan kesadaran akan keamanan dalam bertransaksi offline maupun online.
Beberapa langkah dasar untuk melindungi data pribadi antara lain menggunakan e-mail dan password yang berbeda untuk masing-masing kebutuhan, mengganti PIN dan password akun secara berkala, tidak membagikan data pribadi baik kepada orang lain atau pun di media sosial, mengatur PIN (Personal Identification Number) yang berbeda untuk setiap kartu debit, dan menjaga kerahasiaan OTP (one-time password).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News