kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   1,00   0,01%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Jika GoTo–Grab Jadi Merger, Bagaimana Nasib Superbank?


Rabu, 17 Desember 2025 / 14:02 WIB
Jika GoTo–Grab Jadi Merger, Bagaimana Nasib Superbank?
ILUSTRASI. Di tengah isu mergernya GoTo dan Grab yang ramai dibicarakan, ada nasib bank digital yang dipertaruhkan (KONTAN/Daniel Prabowo)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah isu mergernya GoTo dan Grab yang ramai dibicarakan, ada nasib bank digital yang dipertaruhkan. Mengingat, dua perusahaan tersebut masing-masing memiliki bank digital yang turut menyokong kinerja ekosistem mereka.

Salah satunya adalah PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) yang selama ini mengandalkan ekosistem Grab. Bagaimana tidak, Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan mengungkapkan 60% dari nasabah yang mereka miliki berasal dari ekosistem Grab.

Tigor bilang bergabungnya Superbank dalam ekosistem Grab itu menjadi sebuah keuntungan untuk menggali nasabah dari dalam ekosistem tersebut. Di mana, Superbank belum akan berhenti untuk menggali semua potensi yang ada dalam ekosistem.

Baca Juga: Mitra Pengemudi Grab Bisa Terima Pinjaman Sesuai Pendapatan Harian 

Memang, Tigor tak mau banyak berkomentar terkait isu bergabungnya GoTo dan Grab serta bagaimana nasib Superbank nantinya. Ia optimistis kekuatan ekosistem yang dimiliki oleh Superbank bisa menjadi pembeda yang kuat dengan bank-bank digital pada umumnya.

“Kelebihan dari Superbank dengan menggali ekosistem yang sudah tersedia, jadi kolamnya sudah disediakan. Superbank tetap mengandalkan ekosistem,” ujar Tigor, Rabu (17/12).

Di sisi lain, Tigor menegaskan bahwa pihaknya tak menutup peluang untuk mendapatkan nasabah dari luar ekosistem. Ia melihat 40% nasabah yang dari luar ekosistem tersebut terus berkembang.

Baca Juga: Hadir di Layanan Grab, QRIS Perluas Akses Pembayaran Secara Praktis dan Inklusif 

Menurutnya, nasabah di luar ekosistem juga perlu dilayani meskipun memang belum menjadi fokus utama dari bank. “Bagaimana kami bisa mendapatkan advantage dari ekosistemnya itu yang terus kita cari,” jelas Tigor.

Sebagai informasi, sejak meluncur pada Juni 2024, Superbank mencatat sudah memiliki 5 juta nasabah. Di mana, Tigor mengklaim setiap harinya, transaksi nasabah itu bisa mencapai satu juta transaksi.

Selanjutnya: ​ Rekomendasi Toko Es Krim Hits di Bandung, Wajib Coba!

Menarik Dibaca: Saatnya Lebih Untung dengan Promo Gratis 3 Pizza Mania Favorit dari Domino’s Pizza

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×