Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya berjanji akan membayarkan tunggakan polis nasabah pada kuartal I 2020. Pembayaran tersebut akan dilakukan secara bertahap bergantung dari keberhasilan bisnis perusahaan.
Namun Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko tidak bisa memastikan bulan kapan akan melunasi kewajiban tersebut. Ia mengaku, perusahaan kesulitan untuk melunasi tunggakan tersebut secara keseluruhan.
Baca Juga: Terkait Jiwasraya, saudara Benny Tjokro diperiksa Kejagung hari ini
“Kami bayar bertahap tergantung dari proses bisnis karena balance Jiwaraya tidak memungkinkan untuk memenuhi itu. Jadi solusi untuk membayar adalah melalui inisiatif yang kami kerjakan selama ini,” kata Hexana kepada Kontan.co.id, Kamis (23/1).
Perusahaan akan menentukan mekanisme pembayaran, salah satunya dengan melihat profil para nasabah. Adapun pembayaran tersebut melalui skema restrukturisasi untuk menyehatkan keuangan Jiwasraya.
Pertama, strategic partner membidik dana Rp 5 triliun. Strategi ini melalui pendirian anak usaha, Jiwasraya Putra yang akan memanfaatkan kerja sama dengan empat BUMN yakni BTN, Pegadaian, Telkomsel dan Kereta Api Indonesia.
Baca Juga: Berkaca dari Jiwasraya, AAJI minta pemerintah segera bentuk lembaga penjamin polis
Nantinya investor strategis akan membeli sebanyak-banyaknya 60% saham Jiwasraya Putra.
Kedua, holding asuransi yang membidik Rp 7 triliun. Pada tahap awal, Jiwasraya tidak akan terlibat menjadi anggota holding. Rencananya, holding asuransi akan menerbitkan surat utang yang akan di-subscribe oleh BUMN lain.
Dengan struktur holding, Jiwasraya akan dibantu menggunakan skema obligasi wajib konversi (MCB/Subdebt).
Baca Juga: Beda Nasib Jiwasraya dan Bumiputera
Ketiga, skema finansial reasuransi dengan membidik dana Rp 1 triliun. Selain itu, Jiwasraya juga akan melakukan restrukturisasi aset, baik investasi aset finansial, investasi aset properti dan aset liabilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News