kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Juni 2018, dana kelolaan wealth management Stanchart Indonesia naik dua digit


Minggu, 09 September 2018 / 16:45 WIB
Juni 2018, dana kelolaan wealth management Stanchart Indonesia naik dua digit
ILUSTRASI. Paparan publik Standard Chartered


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) mencatat dana kelolaan bisnis wealth management sampai Juni 2018  tumbuh dua digit secara tahunan atau year on year (yoy).

Bambang Simarno, Executive Director & Head, Wealth Management Standard Chartered Bank Indonesia mengatakan kinerja bisnis wealth management berjalan baik.

"Sampai pertengahan tahun ini dana kelolaan di bisnis wealth management terlihat mengalami pertumbuhan yang bisa dibilang cukup baik yaitu bertumbuh mencapai dua digit," kata Bambang kepada kontan.co.id, Jumat (7/9).

Hal ini meskipun secara umum kondisi perekonomian global sedang menghadapi banyak tantangan yang juga berimbas kepada perekonomian Indonesia.

Untuk risiko nilai tukar, menurut Bambang memang sedikit banyak mempengaruhi pola investasi nasabah.

Nasabah saat ini semakin mengerti pasar dan juga risikonya. Naiknya risiko secara global membuat nasabah lebih berhati-hati dalam menyusun portofolionya. Nasabah cenderung untuk memilih produk dengan risiko yang lebih rendah dalam lebih mendiversifikasikan portofolionya.

Secara umum nasabah masih banyak memilih reksadana dan juga obligasi negara untuk menempatkan dananya.

Instrumen yang berbasis obligasi seperti reksadana pendapatan tetap ataupun reksadana terproteksi dan juga reksadana saham yang mayoritas berinvestasi di saham saham berkapitalisasi besar masih disukai selain juga  reksadana pasar uang yang memiliki risiko yang cukup rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×