Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyatakan, risiko pasar membuat nasabah wealth management bank menunggu kondisi (wait and see).
Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri menuturkan dengan volatilitas pasar modal yang sangat tinggi dan gejolak pergerakan mata uang rupiah yang sudah terdepresiasi terhadap dollar Amerika Serikat, perilaku nasabah wealth management cukup dinamis.
"Ada juga nasabah yang memanfaatkan momentum volatilitas tersebut," kata Rohan kepada kontan.co.id, Jumat (7/9).
Dilihat dari pertumbuhan dana kelolan (AUM) di Bank Mandiri, nasabah banyak yang ingin menyimpan kas atau setara kas sambil menunggu peluang di pasar saham maupun obligasi.
Dampak dari peningkatan suku bunga acuan tentunya membuat produk-produk investasi berbentuk surat hutang menjadi kompetitif dengan bunga deposito bank.
Contohnya spread antara kupon reksadana terproteksi dengan bunga deposito pun semakin tipis, sehingga secara risiko nasabah tentunya akan memilih deposito.
Namun, dengan adanya penawaran SBR004 dengan kupon suku bunga acuan + 2,55% atau untuk saat ini nilainya setara dengan 8,05%, produk tersebut merupakan angin segar untuk produk surat utang di kala peningkatan suku bunga.
Hal lain adalah peningkatan pada reksadana pasar uang secara year to date Agustus 2018 meningkat 35,36%, hal tersebut merefleksikan bahwa banyak nasabah yang menyimpan kas atau setara kas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News