Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance menerapkan sejumlah strategi demi menjaga dan meningkatkan laba perusahaan hingga kuartal III-2025. Direktur Keuangan Mandala Finance Roberto AK Un mengatakan salah satu strateginya, yaitu melakukan efisiensi operasional melalui digitalisasi proses bisnis dan optimalisasi struktur biaya.
"Strategi lainnya, yakni menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan untuk menjaga kualitas aset dan menekan risiko kredit macet, serta pengelolaan pendanaan dan cost of fund (CoF)," katanya kepada Kontan, Kamis (31/7).
Lebih lanjut, Roberto tak memungkiri ada sejumlah tantangan yang dapat memengaruhi laba perusahaan. Dia menilai daya beli masyarakat yang belum pulih dan ketidakpastian ekonomi menjadi salah satu faktor utama.
Baca Juga: Di GIIAS 2025, TAF Tawarkan Layanan Tukar Mobil Digital dan Bunga Spesial
Roberto mengatakan lesunya daya beli bisa membuat permintaan pembiayaan cenderung melambat. Selain itu, potensi meningkatnya risiko kredit macet juga perlu diantisipasi, seiring meningkatnya kehati-hatian konsumen dalam mengelola keuangan, terutama cicilan.
"Ketidakpastian ekonomi juga turut menambah kompleksitas, karena berdampak pada biaya dana (cost of fund), terutama jika suku bunga tetap tinggi," tuturnya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan (unaudited) yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Mandala Finance mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 223,44 miliar pada Semester I-2025. Nilainya naik 4,72%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 213,36 miliar.
Naiknya laba perusahaan juga diiringi naiknya jumlah pendapatan sebesar 12,39% year on year, dengan nilai Rp 1,27 triliun pada Semester I-2025.
Baca Juga: ACC Masih Mengkaji Penyesuaian Bunga Kredit di Tengah Penurunan Suku Bunga BI
Selanjutnya: Kurs Rupiah Melemah 1,34% ke Rp 16.456 Sepanjang Juli 2025 di Tengah Tekanan Global
Menarik Dibaca: Update Tsunami di Jepang 2025 Imbas Gempa Rusia, 2 Juta Orang Diminta Mengungsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News