Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance membeberkan sejumlah peluang dan tantangan yang diperkirakan akan ikut memengaruhi kinerja pada tahun ini. Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana mengatakan beberapa peluang yang dapat mendorong penyaluran pembiayaan pada tahun ini, yaitu penurunan suku bunga, diversifikasi produk, transformasi serta inovasi digital yang memperluas akses pembiayaan.
"Selain itu, beberapa tantangan yang dihadapi, seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%, kebijakan pajak opsen kendaraan bermotor, risiko kredit, serta persaingan ketat. Dengan demikian, tetap perlu diantisipasi," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (4/2).
Baca Juga: Mandala Finance Catat Piutang Pembiayaan Syariah Rp 2,37 Triliun di Kuartal III-2024
Meskipun ada berbagai tantangan yang menghadang, Christel optimistis perusahaan bisa mencatatkan pertumbuhan positif pada 2025. Dia bilang optimisme itu juga sejalan dengan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang memproyeksikan industri multifinance masih tetap bertumbuh pada 2025, yakni di kisaran 7%-8%.
Lebih lanjut, Christel mengungkapkan per Januari 2025, pembiayaan yang disalurkan Mandala Finance tumbuh 14%, jika dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sepanjang 2024, dia menyebut kinerja Mandala Finance menunjukkan pertumbuhan positif dengan total penyaluran pembiayaan tumbuh sebesar 20%, jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
Baca Juga: Penurunan Suku Bunga BI Belum Terlalu Berdampak bagi Mandala Finance
Untuk mencatatkan pertumbuhan positif hingga akhir tahun ini, Christel menyampaikan Mandala Finance akan menerapkan sejumah strategi. Salah satunya, yaitu akan tetap fokus pada pertumbuhan penyaluran pembiayaan konsumen melalui prinsip kehati-hatian tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat, diversifikasi portofolio, serta meningkatkan inovasi teknologi dalam produk dan layanan untuk menjawab berbagai kebutuhan konsumen di Indonesia.
"Dengan strategi itu, kami optimistis dapat mencapai pertumbuhan pada 2025, demi memastikan keberlanjutan bisnis dan operasional perusahaan tetap sehat," kata Christel.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Mandala Finance Tumbuh 20%, Cek Strategi di 2025
Selanjutnya: AFPI Proyeksi akan Semakin Banyak Pemain Baru Pindar di 2025, Ini Penyebabnya
Menarik Dibaca: Cerah Berawan hingga Hujan Ringan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News