kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

LPS pangkas denda keterlambatan premi penjaminan bank 6 bulan jadi 0%


Senin, 11 Mei 2020 / 10:02 WIB
LPS pangkas denda keterlambatan premi penjaminan bank 6 bulan jadi 0%
ILUSTRASI. LPS akan pangkas premi penjaminan selama 6 bulan


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keinginan bankir agar iuran ke otoritas berkurang terkabul. Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) akan memangkas denda keterlamabatan atas  pembayaran premi penjaminan.

Selama ini, LPS memungut 0,1% dari dana pihak ketiga (DPK) bank. Setoran ini dibayar per semester oleh perbankan. Adapun denda keterlambatan sebesar Rp 1 juta per hari.

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah dalam live conference Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (11/5) mengatakan, LPS akan memangkas keterlambatan pembayaran premi penjaminan perbankan selama 6 bulan menjadi 0%. 

“Terhitung Juli, premi akan kami pangkas,” ujar Halim. 

Baca Juga: BREAKING NEWS: LPS pangkas premi penjaminan mulai Juli selama 6 bulan

Sebagai gambaran, LPS  mencatatkan kenaikan surplus sebelum pajak sebesar 9,61% secara tahunan pada kuartal I-2020. Nilai ini setara Rp 7,8 triliun.

Surplus ini berasal dari kenaikan pendapatan sebesar 10,67% secara yoy dari Rp 7,5 triliun menjadi Rp 8,3 triliun. Sementara, beban juga mengalami kenaikan dari Rp 0,4 triliun menjadi Rp 0,5 triliun.

Dari sini, surplus sebelum pajak tumbuh 9,61% dari Rp 7,1 triliun menjadi Rp 7,8 triliun.

Apabila dirinci, pendapatan LPS didominasi oleh premi yang dibayarkan industri perbankan senilai Rp 6,1 triliun atau dengan porsi 73,6% disusul oleh hasil investasi senilai Rp 2,1 triliun, 25,8% dari total pendapatan.

Sisanya berasal dari sumber lainnya sebanyak Rp 30 miliar dan pengembalian klaim senilai Rp 20 miliar.

Baca Juga: Terdampak corona, perbankan berharap ada keringan dari iuran wajib ke regulator

Sementara itu, komposisi beban paling besar dari sisi investasi senilai Rp 332 miliar atau sebesar 66,8% dari total beban, disusul oleh beban umum dan administrasi sebesar 27,9% atau Rp 139 miliar.

Beban klaim dan resolusi senilai Rp 19 miliar atau 3,9% dari total dan beban lainnya senilai Rp 7 miliar setara 1,4% dari total beban LPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×