kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kanal digital menjadi peluang pemasaran asuransi di masa pandemi


Selasa, 28 September 2021 / 17:00 WIB
Kanal digital menjadi peluang pemasaran asuransi di masa pandemi
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan logo sejumlah perusahaan asuransi umum di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Jakarta, Rabu (18/11)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/11/2020.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon juga menjelaskan bahwa pengaruh digitalisasi untuk industri asuransi jiwa lebih banyak berperan dari sisi operasional dan pemasaran. Hingga saat ini, kanal distribusi masih didominasi bancassurance dan agen. 

Kendati demikian, kanal digital memang menjadi peluang pemasaran asuransi di masa pandemi meski porsinya masih kecil dibanding keagenan, bank, maupun telemarkering. "Kami lihat kanal-kanal alternatif, termasuk dari platform digital, naik signifikan walaupun porsinya masih kecil," ujarnya.

Adapun menurutnya, dari sisi operasional, digitalisasi begitu besar manfaatnya karena proses bisnis dan pelayanan terhadap nasabah menjadi lebih mudah, terutama untuk mengatasi keterbatasan interaksi tatap muka akibat kondisi pandemi. "Mulai dari digitalisasi dokumen, proses klaim lebih fleksibel, kemudahan seiring relaksasi pemasaran unit-link secara jarak jauh, sampai akomodasi layanan pemeriksaan kesehatan lewat telemedis," katanya.

BNI Life juga mengaku, saat ini porsi digital memang masih belum besar apabila dibandingkan dengan kanal lain seperti  bancassurance, telemarketing maupun agency. "Namun saat ini kami sudah mempersiapkan tim yang akan mengeksplor untuk kanal digital," ungkap  GM of Corsec, Legal & Corcomm BNI Life Arry Herwindo .

Baca Juga: Bank Permata kembangkan layanan perbankan untuk nasabah

Arry menyebutkan, saat ini premi dari kanal digital belum mengalami kenaikan yang signifikan, namun selain pencapaian premi, pihaknya juga berfokus kepada literasi asuransi kepada pengguna-pengguna platform digital.

"Melihat bahwa tingkat urgensi terhadap asuransi meningkat dan kantor pemasaran fisik yang semakin sedikit menandakan bahwa penjualan asuransi melalui kanal digital akan semakin dibutuhkan sehingga berdampak pada target premi kanal digital yang meningkat hingga akhir tahun," tambah Arry.

Kendati demikian Arry tak menyebutkan lebih jauh berapa target premi dari kanal digital hingga akhir tahun. Sementara itu, terkait mitigasi resiko, pihaknya melakukan pemilihan produk serta pembatasan–pembatasan ketentuan asuransi, selain itu BNI Life juga melakukan proses KYC yang lebih ketat pada proses pendaftaran asuransi.

"Dalam menggenjot pemasaran melalui kanal digital, salah satu strategi kami adalah dengan mengembangkan platform digital milik BNI Life untuk penjualan asuransi, dan juga tidak lupa melakukan partnership dengan partner digital serta melakukan digital marketing untuk boost penjualan asuransi," imbuh Arry.

Selanjutnya: Bisnis asuransi syariah terdongkrak pemulihan ekonomi dalam negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×