kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kartu debit masih mendominasi transaksi perbankan


Kamis, 03 Oktober 2019 / 20:32 WIB
Kartu debit masih mendominasi transaksi perbankan
ILUSTRASI. Kartu debit Bank Mandiri yang sudah menggunakan chip


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus berlomba untuk menggenjot transaksi kartu debet. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan mulai berkembangnya digital banking yang memungkinkan nasabah bertransaksi tanpa menggunakan kartu (cardless).

Meski begitu, Bank Indonesia (BI) tetap mencatat kenaikan transaksi kartu debet. Terhitung sejak Januari hingga Agustus 2019 transaksi menggunakan kartu debet masih naik 13,14% secara year on year (yoy) dari 4,17 miliar transaksi menjadi 4,71 miliar transaksi.

Baca Juga: Siap daftarkan tagihan, para kreditur perbankan akan ikuti proses PKPU Duniatex

Sementara itu, nominal transaksi kartu debet juga masih terus tumbuh dua digit dari Rp 4.512,13 triliun per Januari-Agustus 2018 menjadi Rp 5.083,27 triliun di periode yang sama tahun 2019 atau naik 12,65% yoy.

Alih-alih untuk terus menopang transaksi, perbankan pun harus lebih lincah memutar otak. Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk yang kerap melakukan kerjasama co-branding kartu debet dengan beberapa mitra. Terbaru, perseroan menerbitkan kartu debit co-branding ber-design khusus dengan Koperasi Simpan Pinjam (Kospin).

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi menuturkan kartu tersebut bakal dapat memudahkan lebih dari 600 ribu anggota Kospin. "Sejauh ini ada sekitar 90 mitra dan perusahaan yang menjalin co-branding kartu debit. Ke depan kami juga masih punya beberapa pipeline," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/10).

Ia juga mengatakan, sejauh ini transaksi kartu debit Bank Mandiri juga masih cukup tinggi yakni mencapai 14% secara yoy per Agustus 2019.

Mengenai adanya potensi berkurangnya transaksi kartu debit di tengah perkembangan teknologi pembayaran seperti mobile banking atau QR payment, Hery tetap yakin transaksi kartu debit akan tetap tumbuh. "Kartu debit itu tetap menjadi sumber dana, walaupun pakai aplikasi QR atau LinkAja tetap saja isi saldo menggunakan debit, kami harap terus berkembang," katanya.

Baca Juga: Bank syariah semakin berani masuki sektor infrastruktur

Lebih lanjut, bank berlogo pita emas ini menjelaskan pihaknya kini sudah menerbitkan sebanyak 18 juta kartu debit. Pun, sejauh ini pendapatan komisi yang diperoleh dari kartu debit juga masih cukup besar. Setidaknya, ada sumbangsih sebesar Rp 2 triliun yang diperoleh Bank Mandiri dari admin fee yang dibayarkan nasabah tiap transaksi.

Sementara itu, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan menjelaskan sejauh ini portofolio transaksi kartu kredit maupun debit masih terus tumbuh. Menurutnya, hingga kini portofolio kartu kredit masih tumbuh sekitar 11% sementara kartu debit lebih rendah yakni 10%.

Maraknya pengembangan teknologi seperti pembayaran melalui QR saat ini dinilai bakal membantu mendorong transaksi perbankan. "Meski begitu porsi transaksinya masih didominasi kartu saat ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/10).

Pihaknya pun terus mendorong transaksi tanpa kartu (cardless), bukan hanya melalui QR melainkan juga pemanfaatan teknologi near field communication (NFC). "Dengan populernya transaksi QR dari fintech, saya rasa transaksi cardless akan terus meningkat cepat," katanya.

Baca Juga: Tumbuh melesat, apakah P2P lending Indonesia bisa bernasib seperti di China?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×