Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat tak terlalu mengkhawatirkan pemalsuan kartu kredit. BI menyampaikan ini terkait dengan penangkapan empat pelaku pemalsuan 266 kartu kredit oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, akhir pekan lalu.
Kepala Biro Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran BI Aribowo meyakinkan, penangkapan komplotan pembobol itu merupakan kasus lama. "Tapi mereka baru tertangkap sekarang," tegasnya, Selasa (2/11). Karena kasus lama, menurut Aribowo, peristiwa tersebut tidak bisa menjadi ukuran kondisi keamanan kartu saat ini.
Aribowo yang juga membawahi urusan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) di BI menegaskan, teknologi kartu kredit yang saat ini sudah menggunakan chip, membuat pemalsuan tak bisa dilakukan. "Tenang, kartu kredit sekarang ini sulit dipalsukan," tegasnya.
Terkait kemungkinan fraud kartu kredit melalui dunia maya, yang belakangan menjadi tren, nasabah juga tak perlu resah. Sebentar lagi, BI bersama Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) berniat meluncurkan kebijakan penggunaan fitur keamanan kartu kredit di dunia maya.
Ketua AKKI Steve Marta mengatakan, fitur ini menggunakan dynamic password alias kata kunci dinamis dan selalu berubah-ubah. Kata kunci ini menjadi syarat transaksi kartu kredit, terutama di dunia maya. "Setiap nasabah akan dilengkapi dengan token. Melalui alat ini, pihak bank akan memberi password tambahan sebagai fasilitas transaksi di dunia maya," ucap Steve.
AKKI menargetkan akan meluncurkan fitur ini pada Februari 2011 mendatang. Saat ini, AKKI tengah mengurus proses kerjasama dengan pihak ketiga yang menjadi perancang dan pembangun infrastrukturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News