Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya kasus Jiwasraya tak pelak turut berdampak pada agen perusahaan asuransi jiwa plat merah tersebut. Jumlah agen Jiwasraya pun menurun drastis.
Unit Manager Agency Jiwasraya, Latin bilang sebelumnya jumlah agen Jiwasraya berada di kisaran 15.000 agen sampai 17.000 agen. Namun, dengan adanya kasus Jiwasraya dia bilang agen yang tersisa hingga saat ini menyisakan 700 orang.
Baca Juga: Menkeu akan lihat opsi BUMN urus keuangan Jiwasraya dan Asabri
Melihat kondisi saat ini, ia menyampaikan seluruh agen tak mampu mengharapkan apapun termasuk melakukan penjualan.
Karena itu pula, dia bilang hingga kini tak sedikit dari agen Jiwasraya yang beralih profesi. Ia menyebutkan beberapa diantaranya beralih ke koperasi hingga ke asuransi lain.
“Di tempat lain agen-agen Jiwasraya itu diakui, dan saya dapat kabar bahwa teman-teman kami yang tadinya mungkin biasa-biasa saja di Jiwasraya, tapi kini di perusahaan lain itu tiap 3 bulan atau 6 bulan bisa reward jalan-jalan ke luar negeri," katanya di sela aksi damai Forum Komunikasi Pekerja Agen Asuransi Jiwasraya (FKPAAJ) di Kementerian BUMN hari ini, Kamis (16/1).
Baca Juga: Asabri bantah tuduhan korupsi
"Ini menandakan bahwa sebenarnya agen Jiwasraya itu hebat-hebat dan berkualitas,” ungkapnya.
Bahkan ia menambahkan, dengan menyusutnya jumlah agen Jiwasraya, ikut berdampak pada nasabah salah satu asuransi jiwa tertua di Indonesia ini.
Soalnya, tak sedikit dari nasabah yang masih melakukan komplain guna mendapatkan haknya.
Baca Juga: Manajer Investasi yang terseret Jiwasraya dapat menjadi tersangka
Untuk menuntaskan kasus Jiwasraya, Latin berharap adanya pedoman yang mampu memperbaiki sistem kerja maupun sistem produksinya.
Disamping itu, ia juga menghimbau untuk dilakukan perubahan terhadap regulasi, sehingga setiap ganti direksi, program ini berubah-ubah.
“Nah kita sebagai mesin produksi uang perusahaan itu sulit mengikuti alurnya untuk mengatur strategi, kan tentu kita dikasih target capaian-capaian. Nah target itulah kami berharap agar sistem kerjanya ini dibenahi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News