kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kata bankir terhadap kinerja kredit korporasi


Kamis, 24 Juni 2021 / 20:15 WIB
Kata bankir terhadap kinerja kredit korporasi
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di KCU Bank Mandiri Tangerang Selatan,


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, kebutuhan pembiayaan korporasi diperkirakan akan meningkat untuk tiga bulan ke depan pada Agustus 2021. Sektor yang akan mengalami peningkatan kebutuhan kredit adalah pertambangan, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, jasa perusahaan dan jasa kesehatan.

Direktur Corporate Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk Silvano Rumantir menyampaikan, selama pandemi BNI telah melakukan penyesuaian pada komposisi bauran kredit. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghimpun portofolio berisiko rendah (terukur) dengan tujuan meminimalkan potensi kredit bermasalah.

“Oleh karena itu, kami masuk pada portofolio segman korporasi, terutama pemain-pemain utama (toptier) di industrinya, termasuk menggarap supply chain-nya pada segmen komersial dan kecil (kredit usaha rakyat),” terang Silvano kepada Kontan.co.id, Kamis (24/6).

Baca Juga: Kredit korporasi BRI masih melandai di kuartal I 2021

Pertumbuhan kredit di segmen korporasi di BNI, Silvano mengatakan, bauran portofolio kredit dapat tumbuh pada korporasi swasta yang merupakan top tier di sektor industrinya. Terutama yang belum menjadi nasabah BNI.

Hal tersebut tercermin pada total kredit yang disalurkan hingga kuartal I tahun 2021, telah meningkat dibandingkan dengan posisi Desember 2020 secara quarter on quarter (QoQ).

Silvano menerangkan, bank bersandi bursa BBNI ini berharap bisnis korporasi dapat memacu pertumbuhan kredit di sektor konsumer yang berbasis payroll, untuk memberikan solusi finansial kepada karyawan korporasi yang dibiayai BNI.

“Ke depannya, kami akan terus fokus kepada pencapaian kinerja yang sustain untuk jangka panjang seiring dengan peningkatan pemulihan ekonomi nasional dan dunia. Kami berharap sektor-sektor yang mencatatkan kinerja positif dan resilience di masa pandemi, kami jadikan sebagai target untuk tumbuh, antara lain seperti healthcare, renewable energy, consumer good, dan lainnya,” tandas Silvano.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan aktivitas bisnis yang belum pulih sepenuhnya menyebabkan fasilitas kredit tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Tercatat, total kredit BCA terkoreksi menjadi Rp 586,8 triliun di akhir Maret 2021.

Baca Juga: Per Mei 2021, kredit korporasi Bank Mandiri tumbuh 3,74%

Dari hasil pembukuan, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan, terdapat pertumbuhan kredit yang positif pada segmen korporasi. Ditopang permintaan pada industri telekomunikasi, minyak nabati dan hewani, serta perkebunan.

“Kami juga melihat bahwa pada umumnya industri saat ini masih mencermati upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah dan tren perkembangan pandemi covid-19,” ujar Vera kepada Kontan.co.id.

Vera menjelaskan, pihaknya berharap agar pertumbuhan kredit akan bertambah di kisaran 4%-6% di tahun 2021. Hal ini dipicu dengan likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi, sehingga dapat mendorong permintaan kredit.

Sementara itu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan, sampai dengan akhir Mei 2021 Bank Mandiri mampu menjaga pertumbuhan kredit sampai di angka 3,29% (bank only), dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year atau YoY).

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha mengatakan, kontribusi terbesar dari pertumbuhan kredit ini berasal dari sektor transportasi, pergudangan, komunikasi, pertanian, perburuan, kehutanan, dan konstruksi.

Bank pelat merah ini mencatat, kredit korporasi sampai dengan Mei 2021 tumbuh sebesar 3,74% (bank only) dibandingkan dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya atau secara year on year (YoY).

Baca Juga: Kredit segmen korporasi BCA mulai tumbuh positif

“Ke depannya, pertumbuhan kredit korporasi diharapkan berasal dari sektor-sektor yang berdasarkan hasil analisa bank diperkirakan memiliki prospek baik, dan memiliki recovery yang relatif cepat dari dampak pandemi Covid-19, antara lain fast moving consumer good (FMCG), perkebunan sawit & crude palm oil (CPO), serta telekomunikasi,” tandas Rudi kepada Kontan.co.id

Beralih ke PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi covid-19, kredit korporasi bank bersandi bursa BBRI ini masih melandai.

Tercatat hingga akhir Maret 2021, BRI menyalurkan kredit ke segmen korporasi sebesar Rp177,39 triliun atau terkontraksi sebesar 12,14% secara year on year (YoY).

“Angka ini sama dengan 19,4% dari total portofolio kredit BRI secara keseluruhan,” ujar Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id, Kamis (24/6).

Aestika menjelaskan, dalam menyalurkan kredit korporasi perseroan, ke depannya akan memperhatikan dan menjaga proporsi kredit korporasi tidak melebihi 20% dari total kredit. BRI juga menargetkan akan terus melandai hingga 15%.

“Sisanya sebesar 85% akan kami fokuskan kepada sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM),” terang Aestika.

Terkait kredit korporasi, BRI membidik sektor yang tetap tumbuh di kala pandemi Covid-19. Sektor tersebut antara lain seperti agribisnis, kesehatan, infrastruktur, dan teknologi informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×